Produksi belum memadai, Indonesia harus impor petrokimia
Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (INAplas) menilai Indonesia harus bergerak cepat dalam pemenuhan petrokimia. Sebab, pangsa pasar petrokimia terus meningkat, namun produksi di dalam negeri masih belum memadai.
Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (INAplas) menilai Indonesia harus bergerak cepat dalam pemenuhan petrokimia. Sebab, pangsa pasar petrokimia terus meningkat, namun produksi di dalam negeri masih belum memadai.
Wakil Ketua INAplas, Suhat Miharso menyebutkan hal ini dikarenakan adanya selisih antara produksi dan permintaan tidak seimbang. Sehingga pemenuhannya harus dilakukan dari luar negeri.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa arti mimpi gigi copot bagian taring? Arti mimpi gigi copot bagian taring bisa menjadi pertanda buruk.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
Dia menyebutkan, salah satu jenis Petrokimia di Indonesia adalah etilen, di mana sebagian besar produksinya berasal dari PT. Chandra Asri Petrochemical. Sayangnya, perusahaan tersebut baru bisa memenuhi setengah dari kebutuhan industri.
"Patokannya etilen itu sekarang saat ini kebutuhannya sekitar 1,6 juta ton per tahun, yang dipenuhi Candra Asri kira-kira baru 860 ribu ton per tahun," kata Suhat di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (7/3).
Dengan demikian, untuk menutup kekurangan produksi, Indonesia harus impor dari beberapa negara tetangga, seperti Korea, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Untuk itu, lanjut Suhat, perlu adanya integrasi yang baik antara pembangunan fasilitas kilang dengan pengolahan petrokimia.
Salah satunya Kilang Tuban yang akan memproduksi petrokimia dalam jumlah besar. Dia memperkirakan, produksi dari kilang tersebut mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sampai tahun 2025.
"Itu Candra Asri 1 juta ton, Lotte 1 juta ton, serta Pertamina melalui kilang Tuban bisa 1 juta ton, jadi 2025 tambah 3 juta lagi. Itu sampai 2030 masih oke tapi nanti setelah 2050 minus lagi," tutupnya.
Baca juga:
Menko Luhut sebut Australia siap bantu RI selesaikan kasus Montara
Ini alasan Arab Saudi kepincut kembangkan Kilang Cilacap
Proyek Kilang Tuban dan Bontang bakal serap 1.300 insinyur
Pertamina janjikan proyek kilang untungkan masyarakat sekitar lokasi
Raja Salman ke RI, Pertamina bakal tawarkan proyek kilang Bontang
50 Perusahaan minat buka kilang baru di Bontang
Menteri Jonan resmikan proyek kilang Pertamina Rp 1,7 triliun