Profil Indonesia Flying Club, Pemilik Pesawat yang Jatuh di BSD Tangsel hingga Tewaskan 3 Orang
Dilaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.
Masyarakat dihebohkan dengan insiden pesawat milik Indonesia Flying Club yang jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (10/5) sore.
- Polisi Bakal Periksa Pengelola Indonesia Flying Club, Buntut Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel
- Isak Tangis Istri Korban Jatuhnya Pesawat di BSD Saat Tiba di RS Polri
- Ini Tiga Orang yang Ada di Dalam Pesawat Cessna yang Jatuh di BSD
- Pesawat Jatuh di BSD Tangsel, Kemenhub Sebut Milik Indonesia Flying Club
Profil Indonesia Flying Club, Pemilik Pesawat yang Jatuh di BSD Tangsel hingga Tewaskan 3 Orang
Masyarakat dihebohkan dengan insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (10/5) sore. Dilaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, pesawat tersebut milik Indonesia Flying Club atau Perkumpulan Penerbang Indonesia.
“Itu bukan pesawat (dari Sekolah Penerbangan) Curug, tapi Indonesia Flying Club,” kata Adita Irawati, dikutip dari Antara, Minggu.
Mengenai detail peristiwa, lanjutnya, hal itu akan disampaikan bersama Tim KNKT dan Inspektor Penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara.
"Serta kepolisian setempat," kata Adita.
Melansir laman perusahaan, Indonesia Flying Club atau perkumpulan penerbang Indonesia terletak di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Disebutkan bahwa lokasi perusahaan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit berkendara dari Jakarta Selatan.
"Kami memiliki bandara paling mudah diakses di sekitar Jakarta untuk Anda kunjungi, dan terbang untuk rekreasi atau hobi," tulis Indonesia Flying Club.
Indonesia Flying Club menawarkan pelatihan berbasis lisensi pilot olahraga dan menyediakan layanan penerbangan profesional.
Perusahaan menyebut telah mengantongi ketentuan yang berlaku untuk menjamin keselamatan penerbangan.
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan menggunakan (2) jenis pesawat Cessna yang terkenal digunakan untuk pelatihan dan penghobi suka terbang di dunia. Yakni, Cessna 172 (PK-IFD) dan Cessna 152 (PK-IFC).
Sejarah perusahaan ini dimulai dari rombongan penggila Aero Sport menggunakan pesawat Eksperimental oleh Halim Phillips Soelistio, Nurrachman Pudjo, Basuki, Firman Darmawan, Chepy R. Nasution, Capt. Faisal Adrian Zein.
Kemudian, Indonesia Flying Club dibentuk secara sah pada tanggal 13 April 2004 oleh para pendiri dengan tujuan klub terbang ini menjadi rumah bagi para penggila Aero Sport.
Para pendiri akhirnya memutuskan agar kegiatan Aero Sport dipusatkan di Hangar Swayasa – FASI Pondok Cabe.
Hanggar ini dibangun oleh beberapa aktivis Swayasa FASI yang dikoordinir oleh saudara Kartowisastro (Herudi – Hertriono) dan tim (1985) dan disempurnakan oleh Bakat Purwanto dan tim (1998).
Saat ini, Polisi tengah mendalami insiden pesawat jatuh di BSD Tangerang Selatan (Tangsel). Diketahui, penerbangan dimulai dari Pondok Cabe dan kecelakaan terjadi saat akan kembali ke titik awal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary menyampaikan, pesawat tersebut lepas landas atau take off dari Bandara Pondok Cabe sekitar pukul 11.36 WIB.
“Landing Tanjung Lesung Bandara Salakan Negara, ground time pemberitahuan sebelum take off dari Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10 WIB,” tutur Ade saat dikonfirmasi, Minggu (19/5).
“Lanjut take off kembali dari Tanjung Lesung ke Pondok Cabe,” sambungnya.
Laporan terjadinya pesawat jatuh sendiri masuk sekitar pukul 14.30 WIB. Tiga orang dipastikan meninggal dunia dan ditangani di RSUD Kabupaten Tangerang.