Putusan Jokowi 'pro Rizal Ramli' soal Masela matang dipertimbangkan
Presiden Joko Widodo telah memutuskan nasib pembangunan kilang Blok Masela, Maluku di darat.
Presiden Joko Widodo telah memutuskan nasib pembangunan kilang Blok Masela, Maluku di darat atau onshore. Putusan ini juga menjadi akhir polemik antara bawahannya yakni Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo, menegaskan keputusan Presiden atas pembangunan Blok Masela tidak dipengaruhi oleh perseteruan dua orang menterinya. Pengembangan Blok Masela di darat merupakan hasil kajian dari berbagai masukan serta pertimbangan perluasan pembangunan di wilayah Indonesia Timur.
"Tidak ada hubungan dengan gaduh itu. Tentu putusan ini sudah matang dipikirkan Presiden dengan berbagai pertimbangan," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).
Sebelumnya, Presiden Jokowi akhirnya memutuskan pengembangan proyek Blok Masela di Maluku dengan skema onshore atau di darat. Keputusan ini diambil Jokowi dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan berbagai pihak.
Menurut Jokowi, pengembangan di darat perlu dilakukan dengan pertimbangan pembangunan wilayah atau 'regional development' yang diharapkan juga terkena dampak pembangunan proyek besar Masela.
Keputusan Jokowi ini sejalan dengan pendapat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli yang menyarankan pengembangan Blok Masela menggunakan pipa di darat bukan kapal terapung (off shore). Rizal Ramli kerap mengatakan kalau pembangunan dengan pipa darat akan menghidupkan ekonomi sekitar daerah pengembangan Blok Masela tersebut.
Rizal Ramli bahkan menentang pendapat Menteri ESDM, Sudirman Said dan pihak SKK Migas yang meminta pengembangan Blok Masela melalui skema offshore.
"Kami ingin dibangun onshore tidak offshore seperti idenya Kementerian ESDM dan SKK Migas, karena kalau onshore kita bisa bentuk kota baru, Indonesia timur akan hidup, sehingga cita-cita Pak Jokowi poros maritim akan jalan," ujar dia di kantornya, Jakarta.
Rizal mengaku pengembangan blok dengan cadangan terbesar ini menggunakan kapal gas alam cair terapung (Floating LNG) juga ditolak masyarakat Maluku. Mereka mengeluhkan kekayaan alamnya malah diambil asing.
"Sepertiga ikan di Indonesia dari Maluku, diekspor ke seluruh dunia tapi rakyat nyaris tidak dapat apa-apa, Tuhan maha pengasih penyayang, yaitu gas alam, ternyata bahwa ladang yang di Masela disebut sebagai ladang abadi, potensinya tidak akan habis 70 tahun," kata dia.
Baca juga:
Pertamina akui pernah diajak Jokowi soal pengelolaan Blok Masela
Kemenko Maritim minta Inpex dan Shell cabut dari Blok 'abadi' Masela
Inpex irit bicara soal putusan Jokowi pilih skema darat di Masela
Soal Blok Masela, Sudirman Said kalah lawan Rizal Ramli dan Luhut
Keputusan Jokowi soal Masela dan 'kemenangan' Rizal Ramli
Resmi, Presiden Jokowi putuskan pengembangan Blok Masela di darat
Politisi PDIP dukung pengelolaan Blok Masela sesuai Nawa Cita Jokowi
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang Jokowi lakukan saat blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Di mana Jokowi melakukan blusukan ke pasar? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).