Resmikan SPBU di Jakarta, Pertamina tawarkan layanan prima
Dari 2007 kami meluncurkan Pasti Pas untuk SPBU . Setelah delapan tahun, kami berpikir harus ada perubahan."
Hari ini, PT Pertamina meresmikan pengoperasian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lenteng Agung, Jakarta. Fasilitas tersebut bakal menawarkan pelayanan energi terpadu, penggunaan media digital untuk kenyamanan konsumen, dan pelayanan ritel lainnya (non-fuel retail).
Dengan modal itu, perusahaan energi pelat merah tersebut berani menjual slogan 'Pasti Prima'. Itu untuk menggantikan 'Pasti Pas', slogan yang sudah menempel di setiap SPBU Pertamina selama sewindu terakhir.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
"Dari 2007 kami meluncurkan Pasti Pas untuk SPBU di seluruh dunia. Setelah delapan tahun ini kami berpikir harus ada perubahan," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Jakarta, Jumat (11/12).
Untuk menegaskan perubahan, Pertamina mengganti corak SPBU yang tadinya dominan merah dan putih menjadi merah, biru, dan hijau. Tiga warna sesuai logo perusahaan pelat merah itu.
Selain Lenteng Agung, Pertamina juga bakal meresmikan 5 SPBU Pasti Prima. Empat di Jakarta (MT Haryono, Kuningan, Abdul Muis, Fatmawati) dan satu di Bumi Serpong Damai (Tangerang Selatan).
Diluar itu, ada satu SPBU swasta di Hang Lekir (Jakarta).
"Tahun depan kami menargetkan ubah 500 SPBU Pasti Pas jadi Pasti Prima," katanya. "
"Pasti prima tidak hanya menjual BBM. Ada 5 hal yang beda, pertama layanan kepada pelanggan. Adanya pelanggan dari awal dipandu, bebas dalam mengisi BBM, pelanggan khusus ada karpet merah, retail lengkap, menyajikan pelayanan energi terpadu, menggunakan media digital untuk berinteraksi dengan pelanggan."
Baca juga:
Per November, pertalite laku 3.100 kiloliter per hari di 1.931 SPBU
Menteri Rini dorong Pertamina buka SPBU di Myanmar 2016
Beli 11 kapal lokal, Pertamina gelontorkan Rp 4,1 triliun
Pertamina luncurkan Meditran SX Bio, pelumas biodiesel
Tingkatkan produksi migas, Pertamina siapkan USD 30 M hingga 2025