Resmikan Subholding, Erick Thohir Yakin Pertamina Punya Nilai Pasar USD 100 Miliar
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa selama delapan bulan ini, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga tahun 2023 yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
PT Pertamina (Persero) mengukuhkan tekadnya untuk mengejar aspirasi pemegang saham mencapai nilai pasar USD 100 miliar dan Global Energy Champion pada tahun 2024. Tekad ini tergambar dalam acara peresmian 6 Subholding yang digelar Pertamina melalui tema 'Moving Forward Becoming Global Energy Champion' yang berlangsung pada 10 September 2021 di Jakarta.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa selama delapan bulan ini, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga tahun 2023 yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Kenaikan saham apa yang memuji Erick Thohir? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
"Dari 88 proyek yang kita targetkan itu, di tahun ini 90 persen terjadi. Dan tentu banyak dari transformasi ini ada di Pertamina," ucap Erick di Jakarta, Jumat (10/9).
Erick menambahkan, presiden berharap Pertamina terus meningkatkan pelayanan publik, tetapi yang terpenting adalah membangun ekosistem supaya Pertamina bisa bersaing dan mendorong value added.
Dia juga mengingatkan agar lompatan-lompatan yang sudah berjalan saat ini, tetap terjaga dan sesuai dengan 5 Key Performance Indicator di Kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik, kembali kepada core business dan menjadi excellent, inovasi digital dan R&D untuk menjadikan Pertamina Technology Company, dan transformasi Human Capital.
"Buktikan kepada dunia, Indonesia juga bisa punya perusahaan yang valuasi-nya mencapai USD 100 miliar. Kita bisa, dan saya yakin legacy ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi," imbuh Erick.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan bahwa holding migas yang dibentuk sejak tahun 2018 terus berjalan. Walaupun tahun lalu dunia diterpa pandemi Covid-19. Namun sesuai arahan pemegang saham agenda transformasi tidak boleh berhenti, bahkan harus dipercepat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri selaku pemegang saham yang membawa agenda ini ke rapat-rapat sesama kementerian maupun ke Ratas, sehingga berbagai regulasi akhirnya berhasil kita dapatkan pada akhir Agustus kemarin," ungkap Nicke.
Sejalan Global Transition
Menurut Nicke, transformasi yang dijalankan Pertamina ini sejalan dengan global transition yang terjadi, di mana pemerintah memberikan komitmennya untuk melakukan transisi energi sesuai dengan Paris Agreement. Sehingga Pertamina harus mendukung langkah ini, karena Pertamina adalah satu-satunya perusahaan milik negara yang terintegrasi dari hulu ke hilir yang menjadi andalan dan memberikan kontribusi besar dalam suplai energi bagi negara.
Nicke menyampaikan, Pertamina memiliki 3 tugas yang harus dilakukan secara paralel, yakni Pertamina harus menyediakan dan mendistribusikan untuk seluruh masyarakat Indonesia dan juga industri. Namun, Pertamina juga ditantang untuk melakukan pengembangan dan melangkah untuk menjawab energi transisi.
"Bagaimana cara kita melaksanakan? Kita membagi kapal besar Pertamina dengan membuat 6 kapal-kapal kecil yang kita sebut Subholding. Ada yang bertugas hari ini. Ada yang bertugas untuk transisi menjajaki di laut yang berbeda. Dan ada yang harus berpindah kapalnya di lautan sebelah," ujarnya.
Dia menjelaskan, 3 Subholding yakni Subholding Upstream, Subholding Refining & Petrochemical dan Subholding Commercial & Trading harus tetap menjalankan tugas saat ini, karena Pertamina mempunyai amanah sesuai Undang-Undang Energi yakni menjaga kehandalan atau availability, accessibility, affordability, acceptability dan sustainability. Untuk itu, investasi Pertamina sebesar 55 persen di lini bisnis eksisting tersebut, karena Indonesia memiliki cadangan yang harus dioptimalkan.
Sementara itu, Subholding Gas akan bergerak ke tengah untuk mengelola energi transisi dari fosil fuel ke new and renewable energy yakni gas dengan porsi dalam bauran energi tetap di angka 22 persen hingga 25 persen. Dengan peningkatan demand energi 5 kali lipat dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, maka porsi gas ini harus ditingkatkan. Saat ini, Pertamina memiliki pipa gas sepanjang 24.000 kilometer dan terpanjang di Asia Tenggara. Kunci kekuatan bisnis gas itu adalah infrastruktur, karena gas hanya bisa ditransfer dengan pipa.
Adapun untuk Subholding Power & NRE telah bergerak menuju energi terbarukan. Saat ini, pemerintah telah memulai integrasikan geothermal yang nantinya kapasitas terpasang ketiga terbesar di dunia. Ke depan, Pertamina akan mengintegrasikan antara hulu Geothermal dengan hilir yakni Petrokimia.
Untuk mendukung kelima Subholding tersebut, Pertamina memiliki Subholding Integrated Marine Logistic. "Subholding ini harus ada di masa kini, di masa transisi dan di masa depan. Harus selalu relevan, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Apapun energinya, kita tetap membutuhkan transportasi laut. Bahkan, sekarang Integrated Marine Logistic ini mulai bergerak ke arah virtual pipelines," kata Nicke.
Menjawab keraguan mengenai pemisahan Subholding, Nicke menyebutkan kuncinya adalah integrasi yang dilakukan oleh Holding dalam hal operasional dan komersial serta mengawasi tugas-tugas yang diberikan oleh Negara. Sehingga, Pertamina sebagai holding akan tetap ramping dengan fungsi integrasi.
Sumber daya manusia (SDM), menurut Nicke, juga harus relevan dengan masa depan. Dalam rangka mengintegrasikan seluruh SDM yang ada, Pertamina juga harus memastikan program digitalisasi berjalan dengan membuat Pertamina Integrated Control Command Center (PICC).
(mdk/idr)