Ruas tol Antasari-Depok raup penghasilan Rp 700 juta per hari
Jalan tol ini mampu menyerap 48.000 kendaraan dan disebut mampu mengurangi tingkat kemacetan jalan Fatmawati.
PT Citra Marga Nusa Pala (CMNP) menyatakan jalan tol Depok-Antasari akan meraup pendapatan Rp 700 juta per harinya. Proses pembangunan saat ini tengah memasuki tahap pembebasan lahan dan ditargetkan beroperasi 1 Januari 2016.
Direktur Keuangan PT CMNP, Heri Sasongko, mengatakan tahap awal pengerjaan yakni ruas Antasari-Brigif sepanjang 6 Km proses pembebasan lahan telah mencapai sebanyak 55 persen. Ruas ini menelan biaya hampir Rp 2 triliun.
Tahap dua membentang 6 Km dari Brigif-Sawangan dengan proses pembebasan lahan saat ini mencapai sebesar 15 persen. "Nantinya akan menghubungkan ke simpang susun Krukut, Cimanggis. Target operasi 1 januari 2016 Antasari-Sawangan," katanya di Jakarta, Selasa (25/3).
Lambannya pembebasan lahan ini, lanjutnya, dikarenakan belum ada angka kesepakatan dengan para pemilik tanah. Sasongko mengaku jalan tol Depok-Antasari akan membantu mengurangi kemacetan di Fatmawati, Jakarta Selatan dengan menyerap 48.000 kendaraan per hari.
"Untuk volume kendaraan bisa menampung 48.000 per hari. Harapannya, bisa bantu mengurangi kepadatan di Fatmawati," ucapnya.
Selain jalan tol Depok-Antasari, PT CMNP berencana akan membangun jalan layang Serpong-Balaraja sepanjang 30 Km. "CMNP diajak kerja sama oleh Pemda untuk bekerja sama dengan pemrakarsa. Karena ini tahap lolos klarifikasi maka nilainya belum bisa disebutkan," jelasnya.
Dalam proyek enam ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta ini, Sasongko mengaku perseroan memiliki 8 persen saham.