Rusia Tuding Intelijen AS Kerja Sama dengan Iphone Curi Data Pengguna, Benarkah?
Dalam sebuah pernyataan, Apple tidak mengomentari apakah iPhone di Rusia telah diretas. Namun, perusahaan membantah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengkompromikan perangkatnya.
Hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Rusia menuduh badan intelijen AS meretas ribuan iPhone milik pengguna Rusia dan diplomat asing di negara itu.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pada hari Kamis (1/6), bahwa mereka telah menemukan tindakan intelijen AS yang membobol telepon Rusia serta diplomat dari Israel, Suriah, China dan anggota NATO.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Bagaimana cara mengetahui asal negara iPhone? "iPhone yang dipasarkan di setiap negara memiliki kode yang berbeda. Untuk iPhone resmi yang dipasarkan di Indonesia memiliki kode dari ponselnya lihat pada Settings, General, About," pesan Alfons.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Di mana iPhone penumpang Alaska Airlines itu ditemukan? Seorang pria di Vancouver, Washington, Sean Bates, memposting di X bahwa dia menemukan iPhone di Portland pada hari Minggu .Ia menemukan setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional meminta orang-orang di daerah tersebut untuk mencari potongan-potongan yang mungkin jatuh dari jet.
"FSB, penerus layanan mata-mata KGB era Soviet, mengatakan Apple bekerja sama dengan agen mata-mata AS, termasuk Badan Keamanan Nasional (NSA), tetapi tidak memberikan bukti atas klaimnya," tulis Aljazeera.com, dikutip Sabtu (3/6).
Dalam sebuah pernyataan, Apple tidak mengomentari apakah iPhone di Rusia telah diretas. Namun, perusahaan membantah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengkompromikan perangkatnya.
"Kami tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan backdoor ke produk Apple apa pun dan tidak akan pernah," kata raksasa teknologi yang berbasis di California itu. Sementara itu, NSA tidak segera menanggapi tudingan tersebut.
Secara terpisah, Kepala Eksekutif Perusahaan Keamanan Siber, Kaspersky Lab mengatakan bahwa puluhan karyawan senior telah menjadi korban serangan siber yang sangat kompleks dan ditargetkan secara profesional.
Dalam sebuah posting blog, Eugene Kaspersky mengatakan serangan itu dilakukan menggunakan iMessage yang tidak terlihat dengan lampiran berbahaya yang mengeksploitasi kerentanan di sistem operasi iOS.
"Kami yakin Kaspersky bukanlah target utama serangan siber ini. Beberapa hari mendatang akan membawa lebih banyak kejelasan dan rincian lebih lanjut tentang proliferasi spyware ini di seluruh dunia," kata Kaspersky.
Kaspersky, yang berkantor pusat di Moskow tetapi memiliki kantor di lebih dari 30 negara. Namun perusahaan tidak mengaitkan serangan itu dengan negara atau aktor tertentu.
Bulan lalu, Departemen Kehakiman AS mengatakan telah mengganggu kampanye malware yang dilakukan oleh FSB selama dua dekade terhadap target di lebih dari 50 negara.
(mdk/idr)