Salurkan Kredit Rp 521 Triliun, BNI Raup Laba Kuartal I 2019 Rp 4,08 Triliun
BNI mencetak laba bersih pada kuartal I-2019 sebesar Rp 4,08 triliun. Direktur Kepatuhan BNI, Endang Hidayatullah, mengatakan laba bersih BNI tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perseroan. Dengan meningkatnya penyaluran kredit, pendapatan bunga naik sebesar 12,1 persen (tahun ke tahun/yoy).
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mencetak laba bersih pada kuartal I-2019 sebesar Rp 4,08 triliun. Angka tersebut tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,66 triliun.
Direktur Kepatuhan BNI, Endang Hidayatullah, mengatakan laba bersih BNI tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perseroan. Dengan meningkatnya penyaluran kredit, pendapatan bunga naik sebesar 12,1 persen (tahun ke tahun/yoy) sehingga pendapatan bunga bersih tumbuh dari Rp 8,5 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 8,86 triliun pada Maret 2019 atau tumbuh 4,3 persen (yoy).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
"Dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut dan ditambah oleh peningkatan pendapatan non bunga, efisiensi biaya operasional, serta terjaganya kualitas aset, BNI mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 11,5 persen dari Rp 3,66 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 4,08 triliun pada akhir Maret 2019," ujar Endang seperti dikutip Antara saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/4).
Kredit BNI pada kuartal pertama 2019 tumbuh sebesar 18,6 persen (yoy) yaitu dari Rp 439,46 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 521,35 triliun pada akhir Maret 2019. Pertumbuhan kredit BNI didorong oleh penyaluran kredit korporasi swasta yang tumbuh 23,3 persen (yoy) dari Rp 132,67 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 163,61 triliun pada Maret 2019.
Kredit yang disalurkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tumbuh 26,7 persen (yoy) dari Rp 83,41 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 105,72 triliun pada Maret 2019.
"Kedua segmen ini berkontribusi sebesar 51,7 persen terhadap total kredit BNI, dengan pembiayaan pada sektor-sektor unggulan, terutama sektor manufaktur dan infrastruktur. Penyaluran kredit ke sektor manufaktur meningkat 17,5 persen dan infrastruktur tumbuh 10,3 persen," kata Endang.
Disamping pembiayaan kepada segmen korporasi, penyaluran kredit segmen medium tumbuh 8,4 persen (yoy) dari Rp 67,08 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 72,72 triliun pada Maret 2019.
Demikian juga penyaluran kredit segmen kecil yang meningkat 18,5 persen (yoy) dari Rp 57,73 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 68,42 triliun pada Maret 2019, terutama ditopang pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 30,2 persen dibandingkan Maret 2018.
"Sebagai salah satu strategi pertumbuhan pada kedua segmen ini, BNI fokus pada "supply chain financing" yaitu pemberian kredit kepada institusi-institusi yang memiliki hubungan bisnis dengan debitur segmen korporasi BNI," ujar Endang.
Selain ketiga segmen di atas, pertumbuhan kredit BNI juga ditopang oleh meningkatnya penyaluran kredit konsumer.
BNI Fleksi (Payroll Loan) masih menjadi kontributor utama pertumbuhan segmen konsumer, yaitu meningkat 25 persen (yoy) dari Rp 19,07 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 23,85 triliun pada Maret 2019. Penyaluran kredit properti (BNI Griya) masih yang terbesar dari aspek komposisi yaitu 51,8 persen dari total kredit konsumer, dengan pertumbuhan sebesar 9,4 persen.
Baca juga:
BNI Ajak Pelajar Menabung Lewat Rekening Simpel
BNI Syariah Incar Penyaluran KPR Rp 12,8 Triliun di 2019
BNI Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Corporate University di 2019
Kembangkan Lembaga Pendidikan, Bank BNI Raih Akreditasi Kelas Dunia
Imbas Penyerangan di Cabang Dumai, BNI Perketat Pengamanan Area Layanan
Nekat Mau Bakar Kantor BNI Dumai, Margono Terinspirasi Film Action
Selain Acak-Acak Kantor BNI Dumai, Margono juga Menyiramkan Bensin