Sejarah Pembangunan Stadion GBK, Tempat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Pembangunan kawasan GBK bermula pada saat ASEAN Games III 1957 di Tokyo, Indonesia ditunjukan untuk menjadi penyelenggaraan Asian games IV pada tahun 1962.
Kampanye ini dihadiri sederet musisi dan artis ternama tanah air yang akan menghibur para pendukung pasangan nomor urut 02.
Sejarah Pembangunan Stadion GBK, Tempat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Sejarah Pembangunan Stadion GBK, Tempat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
- FOTO: Penampakan Massa Pendukung Prabowo-Gibran Sesaki Stadion Utama GBK hingga SBY dan AHY Hadir di Tengah Kerumunan
- Pesan Prabowo saat Pendukungnya Banyak yang Pingsan di GBK
- Gibran Siapkan Kejutan saat Kampanye Akbar di GBK
- Membandingkan Kapasitas JIS dan Stadion Utama GBK, Tempat Kampanye Akbar Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran
Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dipilih menjadi tempa kampanye akbar dari Pasangan Calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang digelar pada hari ini Sabtu (10/2) pukul 14.00 WIB.
Kampanye ini dihadiri sederet musisi dan artis ternama tanah air yang akan menghibur para pendukung pasangan nomor urut 02.
Pada poster yang diunggah di akun Instagram Hotman Paris para musisi yang akan memeriahkan kampanye Akbar yakni ada Dewa 19, Ari Lasso, NTRL, Cak Percil hingga Duo Anggrek.
Selain para musisi, ada artis dan para influencer yang bakal hadir untuk memeriahkan acara tersebut salah satunya adalah Raffi Ahmad.
Lantas bagaimana sejarah GBK yang menjadi tempat kampanye akbar Prabowo-Gibran?
Melansir dari laman GBK, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) merupakan satuan kerja Badan Layanan Umum yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
Pada saat itu, PPKGBK memiliki tugas untuk mengelola kawasan GBK sebesar 279,1 hektar.
Pembangunan kawasan GBK bermula pada saat ASEAN Games III 1957 di Tokyo, Indonesia ditunjukan untuk menjadi penyelenggaraan Asian games IV pada tahun 1962.
Kontruksi pembangunan dimulai pada 8 Februari 1960 dan selesai pada 21 Juli 1962. Di mana, presiden yang saat itu menjabat adalah Presiden Ir. Soekarno.
Soekarno membangun sebuah mega proyek berbentuk kompleks olahraga yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Kesuksesan penyelenggaran ASEAN Games IV ini mampu membawa nama Indonesia dikacah Internasional.
Kemudian pada tahun 2018 Indonesia kembali ditunjuk menjadi tuan rumah ASEAN Games dan ASIAN Para Games dan di tahun itu juga renovasi besar-bssaran terjadi untuk menyambut ajang olahraga intenasional itu.
Kapasitas Stadion Utama GBK ini dapat menampung kurang lebih 78.000 kursi dengan menggunakan jenis kursi tunggal flip up.
Tak hanya itu, GBK juga menyediakan ratusan kursi khusus penyandang disabilitas dan akses ramah difabel.
Fungsi lain Kawasan Gelora Bung Karno adalah konservasi lingkungan yakni memiliki 84 persen Kawasan Terbuka Hijau dengan 67,5 persen lingkungan hijau, hingga masih terdapat kelestarian aneka pepohonan langka yang besar dan rindang yang merupakan hutan kota dan rumah bagi kurang lebih 22 jenis burung liar.
Saat ini Kawasan GBK memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat mengakomodir beragam kegiatan, seperti event-event besar yakni ajang olahraga hingga konser.
Kawasan ini terdiri dari berbagai fasilitas seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Akuatik, Istora Gelora Bung Karno, Stadion Tenis Indoor
Kemudian, Pusat Tenis Luar Ruangan (Stadion Centre Court), Stadion Madya, Lapangan Pelatihan Sepak Bola ABC, Lapangan Panahan, Stadion Basket, Lapangan Hoki, Lapangan Bola-Softball, Balai Sidang Multifungsi, Masjid Al-Bina, dan Menara GBK.