Flu Singapura pada Anak, Apa yang Harus Diperhatikan dan Cara Mengatasinya
Ketahui ciri-ciri flu Singapura pada anak, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatan dan cara pencegahannya.
Flu Singapura, yang dalam istilah medis disebut Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah infeksi virus yang sering menyerang anak-anak, khususnya balita. Penyakit ini ditandai dengan kemunculan ruam dan luka di tangan, kaki, serta mulut.
Meskipun termasuk dalam kategori penyakit ringan, flu Singapura dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi anak dan mengganggu aktivitas sehari-harinya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, sangat penting untuk mengenali gejala flu Singapura pada anak agar dapat memberikan perawatan yang sesuai.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Gimana caranya agar balita terhindar dari flu singapura? Oleh karena itu, menurut dia, agar balita tak terkena penyakit ini, maka perlu ada upaya dari orang dewasa atau anak berusia lebih besar di sekitarnya untuk patuh menerapkan prokes khususnya memakai masker saat sakit dan terpaksa harus bertemu si anak misalnya saat kumpul keluarga.
-
Kenapa flu singapura lebih berbahaya untuk anak kecil? Flu Singapura, atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), umumnya dianggap kurang serius pada kebanyakan orang. Namun, pada beberapa kasus, terutama yang disebabkan oleh virus enterovirus 71, bisa menjadi lebih serius dan memerlukan perawatan intensif karena bisa menyebabkan komplikasi seperti ensefalitis.
-
Apa penyebab flu singapura? Flu singapura atau sebenarnya merupakan penyakit tangan, mulut dan kuku (HFMD) disebabkan virus Coxsackievirus A16 dan Entrovirus A71 yang dapat menular melalui percikan pernapasan (droplet) dan tinja manusia.
-
Kenapa flu Singapura lebih rentan menyerang anak-anak? Anak-anak di bawah usia 10 tahun, terutama yang sering berada di fasilitas penitipan anak, lebih rentan terhadap penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang.
-
Apa penyebab Flu Singapura? Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71), yang tidak hanya dapat menjangkiti anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Dengan memahami tanda-tanda awal, orang tua dapat segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi kondisi ini dan menjaga kenyamanan anak, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Rabu(18/12).
Memahami Flu Singapura
Flu Singapura tidak berasal dari Singapura meskipun namanya demikian. Nama tersebut muncul karena penyakit ini pernah mengalami lonjakan kasus yang signifikan di Singapura pada tahun 2000. Dalam istilah medis, flu Singapura dikenal dengan sebutan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut.
HFMD merupakan infeksi virus yang ditandai dengan kemunculan ruam merah serta luka lepuh di area tangan, kaki, dan mulut. Meskipun dapat menyerang siapa saja, penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah 10 tahun, khususnya balita. Flu Singapura biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 7 hingga 10 hari.
Penyakit ini sangat menular dan mudah menyebar di tempat-tempat yang padat, seperti sekolah, tempat penitipan anak, atau area bermain umum. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari luka lepuh, air liur, maupun tinja penderita.
Selain itu, virus juga dapat menyebar melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak dekat dengan penderita untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan Flu Singapura pada anak
Flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok enterovirus. Virus yang paling umum menjadi penyebabnya antara lain:
- Coxsackievirus A16 - Ini adalah virus yang paling sering ditemukan pada kasus flu Singapura.
- Enterovirus 71 (EV-A71) - Virus ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan Coxsackievirus A16.
- Coxsackievirus A6 - Virus ini juga dapat menyebabkan flu Singapura, meskipun tidak seumum dua virus sebelumnya.
Virus-virus ini masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan pernapasan. Setelah terinfeksi, virus akan menyebar ke jaringan di sekitar mulut, tenggorokan, dan usus, kemudian berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, yang mengakibatkan munculnya gejala khas flu Singapura.
Penularan flu Singapura dapat terjadi dengan mudah melalui beberapa cara, antara lain:
- Kontak langsung dengan cairan dari luka lepuh penderita.
- Terkena percikan air liur saat penderita bersin atau batuk.
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
- Kontak dengan tinja penderita, seperti saat mengganti popok.
- Berbagi alat makan atau handuk dengan penderita.
Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang. Selain itu, kebiasaan anak yang sering memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut juga meningkatkan kemungkinan penularan.
Tanda dan Gejala Flu Singapura pada Anak-anak
Gejala flu Singapura umumnya muncul dalam rentang waktu 3 hingga 6 hari setelah seseorang terpapar virus. Beberapa tanda awal yang harus diwaspadai antara lain:
- Demam ringan hingga sedang (38-39°C)
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan
- Merasa tidak enak badan dan lemas
- Sakit kepala
- Nyeri pada otot
Setelah mengalami gejala awal selama 1 hingga 2 hari, tanda-tanda khas flu Singapura akan mulai muncul, yang mencakup:
- Ruam merah pada telapak tangan dan kaki
- Bintil-bintil merah berisi cairan di sekitar mulut, tangan, dan kaki
- Luka seperti sariawan di area mulut, lidah, dan gusi
- Ruam kemerahan di area bokong, lutut, dan siku
Ruam dan luka yang muncul biasanya tidak menimbulkan rasa gatal, tetapi dapat terasa nyeri. Luka yang terdapat di dalam mulut dapat menyulitkan anak untuk makan dan minum. Dalam beberapa kasus, ruam juga dapat muncul di bagian tubuh lainnya seperti lengan, paha, dan punggung.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak akan menunjukkan seluruh gejala tersebut. Beberapa anak mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lainnya bisa mengalami gejala yang lebih parah.
Jika anak Anda menunjukkan beberapa tanda yang disebutkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Penyakit Flu Singapura
Diagnosis flu Singapura biasanya dapat ditentukan melalui pemeriksaan fisik dan penilaian terhadap gejala yang dialami oleh anak. Dokter akan melakukan beberapa langkah untuk memastikan diagnosis, yang meliputi:
- Anamnesis (wawancara medis) - Dokter akan menanyakan tentang riwayat gejala, kapan gejala tersebut mulai muncul, dan apakah ada kemungkinan terpapar dengan orang yang terinfeksi.
- Pemeriksaan fisik - Dokter akan memeriksa adanya ruam pada kulit dan luka di mulut untuk mengenali ciri khas flu Singapura.
- Pemeriksaan suhu tubuh - Untuk mengetahui apakah anak mengalami demam.
- Pemeriksaan tenggorokan - Melihat apakah ada tanda-tanda radang atau luka di area tenggorokan.
- Pemeriksaan kelenjar getah bening - Untuk mendeteksi adanya pembengkakan.
Dalam banyak kasus, pemeriksaan fisik dan penilaian gejala sudah cukup untuk menetapkan diagnosis flu Singapura. Namun, jika diperlukan konfirmasi lebih lanjut atau terdapat kecurigaan akan komplikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti:
- Tes darah - Untuk mendeteksi keberadaan virus atau antibodi terhadap virus penyebab flu Singapura.
- Swab tenggorokan - Mengambil sampel dari tenggorokan untuk memeriksa keberadaan virus.
- Pemeriksaan cairan dari luka lepuh - Untuk mengidentifikasi jenis virus penyebab.
Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat agar penanganan yang diberikan dapat dilakukan dengan benar. Jika anak Anda menunjukkan gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Diagnosis yang cepat dapat membantu mencegah penyebaran virus dan mempercepat proses penyembuhan.
Perawatan untuk Anak yang Terkena Flu Singapura
Flu Singapura adalah penyakit yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu antara 7 hingga 10 hari. Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi infeksi virus ini, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan.
1. Pengobatan Simptomatik
Pengobatan simptomatik bertujuan untuk mengurangi gejala yang dialami oleh anak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
- Memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh luka di mulut.
- Memanfaatkan obat kumur atau gel pereda nyeri mulut untuk meredakan sariawan, khususnya untuk anak yang sudah bisa berkumur.
- Menggunakan lotion calamine untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat ruam kulit.
2. Perawatan di Rumah
Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu proses pemulihan anak:
- Memberikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, seperti air putih, susu, atau cairan elektrolit.
- Menyajikan makanan lunak dan dingin, seperti es krim, yogurt, atau puding, untuk meredakan nyeri saat menelan.
- Hindari makanan dan minuman yang bersifat asam atau pedas karena dapat memperburuk rasa sakit di mulut.
- Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk mendukung proses penyembuhan.
- Menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan membersihkan mainan atau benda-benda yang sering disentuh anak.
3. Penanganan Khusus
Jika terjadi kasus yang lebih parah atau adanya komplikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tindakan berikut:
- Pemberian cairan intravena jika anak mengalami dehidrasi yang parah.
- Perawatan di rumah sakit untuk pemantauan yang lebih intensif.
- Pengobatan tambahan jika muncul komplikasi, seperti radang otak atau jantung, meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Penting untuk dicatat bahwa antibiotik tidak efektif dalam mengobati flu Singapura karena penyebabnya adalah virus, bukan bakteri. Antibiotik hanya akan diresepkan jika terdapat infeksi bakteri sekunder.
Selama proses penyembuhan, sangat dianjurkan untuk mengisolasi anak di rumah guna mencegah penularan kepada anak lain. Sebaiknya, anak tidak kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak sampai semua gejala hilang, biasanya sekitar 7 hingga 10 hari setelah gejala pertama muncul.
Upaya untuk Mencegah Flu Singapura
Pentingnya mencegah penularan flu Singapura tidak bisa dianggap remeh, terutama karena penyakit ini mudah menyebar di kalangan anak-anak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk pencegahan:
1. Menjaga Kebersihan Diri
- Ajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain.
- Berikan pemahaman kepada anak tentang cara mencuci tangan yang benar, minimal selama 20 detik.
- Jika tidak ada air dan sabun, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
- Ingatkan anak untuk tidak menyentuh wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan yang belum dicuci.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
- Secara rutin bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti mainan, gagang pintu, dan meja.
- Cuci sprei, handuk, dan pakaian anak menggunakan air panas dan deterjen.
- Pastikan ventilasi di rumah baik untuk mengurangi risiko penularan melalui udara.
3. Menghindari Kontak dengan Penderita
- Selalu jaga jarak dengan orang yang sedang sakit, terutama mereka yang menunjukkan gejala flu Singapura.
- Hindari berbagi alat makan, handuk, atau barang pribadi lainnya dengan orang yang terinfeksi.
- Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, usahakan untuk mengisolasi mereka di ruangan terpisah jika memungkinkan.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
- Berikan asupan makanan bergizi seimbang untuk memperkuat sistem imun anak.
- Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
- Ajak anak untuk berolahraga secara teratur.
- Jika diperlukan, berikan suplemen vitamin sesuai dengan anjuran dokter.
5. Edukasi dan Pemantauan
- Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam.
- Selalu pantau kesehatan anak dan segera bawa ke dokter jika muncul gejala mencurigakan.
- Ikuti jadwal imunisasi rutin yang direkomendasikan oleh dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak secara menyeluruh.
Walaupun belum ada vaksin khusus untuk flu Singapura, penerapan langkah-langkah pencegahan di atas dapat secara signifikan menurunkan risiko infeksi pada anak. Orang tua perlu menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini sebagai bentuk perlindungan jangka panjang terhadap berbagai penyakit menular, termasuk flu Singapura.
Kapan Sebaiknya Anda Pergi ke Dokter?
Meskipun flu Singapura biasanya dapat sembuh tanpa intervensi medis, terdapat beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dokter untuk anak. Berikut adalah beberapa situasi yang menunjukkan perlunya konsultasi medis segera:
1. Gejala yang Memburuk atau Berkepanjangan
- Demam tinggi (di atas 39°C) yang bertahan lebih dari 3 hari.
- Gejala yang tidak menunjukkan perbaikan setelah 7-10 hari.
- Ruam yang semakin meluas atau memburuk.
2. Tanda-tanda Dehidrasi
- Mulut dan bibir menjadi kering.
- Tidak ada air mata yang keluar saat menangis.
- Frekuensi buang air kecil yang jarang (kurang dari 3-4 kali dalam 24 jam).
- Keadaan letargi atau sangat lesu.
3. Gejala Neurologis
- Sakit kepala yang sangat parah dan terus-menerus.
- Kebingungan atau perubahan pada tingkat kesadaran.
- Kaku leher.
- Kejang.
4. Masalah Pernapasan
- Kesulitan bernapas atau napas yang cepat.
- Suara napas yang berbunyi (stridor).
5. Gejala Gastrointestinal Parah
- Muntah yang terus-menerus.
- Diare berat yang berlangsung lebih dari 24 jam.
- Nyeri perut yang sangat parah.
6. Perubahan Warna Kulit
- Kulit yang terlihat pucat, kebiruan, atau keabu-abuan.
- Ruam yang berubah menjadi memar atau mengeluarkan darah di bawah kulit.
7. Anak Berusia di Bawah 6 Bulan
Bayi yang berusia di bawah 6 bulan dan menunjukkan gejala flu Singapura harus segera diperiksa oleh dokter karena risiko komplikasi yang lebih tinggi pada usia ini.
8. Anak dengan Kondisi Medis Tertentu
Apabila anak Anda memiliki kondisi medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh atau penyakit kronis lainnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter setelah gejala flu Singapura muncul.
9. Gejala yang Tidak Biasa atau Mengkhawatirkan
Jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atau sangat khawatir dengan kondisi anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Intuisi orang tua sering kali tepat dalam mendeteksi masalah kesehatan pada anak.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dan mungkin menunjukkan gejala yang bervariasi. Jika Anda merasa ragu atau memiliki kekhawatiran mengenai kondisi anak, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Dokter dapat memberikan penilaian yang lebih tepat dan merekomendasikan perawatan yang sesuai berdasarkan kondisi spesifik anak Anda.