Menkes Blak-blakan soal Flu Singapura: Daya Tahan Tubuh Jangan Lemah
Kasus flu singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di Indonesia meningkat.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, daya tahan tubuh menentukan tingkat paparan dari berbagai jenis penyakit influenza, termasuk flu singapura.
Menkes Blak-blakan soal Flu Singapura: Daya Tahan Tubuh Jangan Lemah
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, kasus flu singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di Indonesia meningkat. Hingga pekan ke-11 di 2024, lebih dari 5.000 orang terinfeksi flu singapura.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, daya tahan tubuh menentukan tingkat paparan dari berbagai jenis penyakit influenza, termasuk flu singapura.
"Kalau kena infeksi seperti flu, yang penting daya tahan tubuh kita jangan lemah," kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/3).
Dia mengatakan, influenza memiliki banyak varian yang terus bermutasi, seperti H1N1 atau flu babi, H5N1 atau flu burung, hingga flu singapura.
"Yang sebenarnya paling banyak itu bukan flu singapura, tapi flu biasa. Itu ada H1N1, H5N1, itu banyak sekali variannya dan flu tidak pernah berhenti bermutasi," katanya.
Berdasarkan hasil analisa data, kata Budi, flu singapura bukan varian yang mematikan seperti flu burung.
"Jadi sekali lagi jangan sampai kurang tidur, makannya kurang. Itu pastikan daya tahannya," katanya.
Asal Usul Flu Singapura
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Nina Dwi Putri menjelaskan penyakit flu singapura tak berarti mengidap flu setelah pergi ke Singapura.
"Orang suka bilang flu singapura. Tapi sebenarnya namanya 'hand foot and mouth disease' (HFMD)," kata Nina, Kamis (28/3).
Dia mengatakan, dulu kasus flu ini memang banyak terjadi di Singapura. Namun, bukan berarti penyakit ini berasal dari Negeri Singa itu.
"Kenapa disebut flu singapura? Karena dulu kasus ini banyak dari Singapura. (Namun) Nggak ada hubungannya dengan jalan-jalan ke Singapura," katanya.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga bukan flu seperti infeksi saluran pernapasan. Nina menjelaskan, seseorang yang mengalami HFMD akan memiliki gejala timbul ruam di kulit khususnya area tangan, kaki dan mulut seperti namanya, yaitu HFMD.
Gejala flu singapura disebut mirip cacar air. Padahal faktanya berbeda. Untuk membedakan ruam HFMD dengan cacar dapat dilihat dari lokasi ruam tersebut.
Ruam cacar biasanya dominan berada di tubuh, sedangkan ruam HFMD umumnya dominan di telapak kaki dan tangan.
Selain itu, ruam HFMD juga tak akan menimbulkan rasa gatal seperti ruam cacar. Jika dibedakan dengan ruam Demam Berdarah Dengue (DBD), ruam HFMD biasanya timbul seperti jerawat. Sementara ruam DBD hanya kemerahan dan tidak timbul.
Kemudian, biasanya anak yang mengalami penyakit ini juga akan demam. Namun biasanya suhunya tak akan terlalu tinggi dan durasinya tidak terlalu lama.
Secara umum, HFMD harusnya ringan sehingga anak-anak yang mengidap penyakit tersebut biasanya bisa dirawat di rumah.
"Tapi ada juga laporan kasus yang bisa jadi berat. Jarang yang berat tapi kita harus 'aware' sebagai orang tua," katanya.
"Kalau demamnya bertahan di atas 39 derajat selama lebih dari 48 jam berdasarkan panduan WHO, maka itu perlu diperiksa ke dokter," imbuh dia.
Selanjutnya, jika anak mengalami penurunan kesadaran, kondisi tersebut juga perlu diwaspadai.
"Sebab, salah satu komplikasi HFMD adalah dapat menimbulkan infeksi di kepala misalnya seperti meningitis," katanya.
Orang tua juga perlu menjaga anak agar tetap terhidrasi.
"Sebab seseorang yang mengalami HFMD juga umumnya akan kehilangan nafsu makan dan minum karena sariawan yang sangat banyak," katanya.