Selain Tarif, Ini Alasan Pengusaha Truk Tak Mau Masuk Tol Trans Jawa
Biaya distribusi barang dengan tujuan dari Semarang ke Jakarta untuk truk golongan V sebesar Rp 3 juta, sedangkan jika melintasi jalan tol untuk pergi pulang Rp 2 juta.
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, membeberkan alasan mengapa enggan menggunakan jalan tol Trans-Jawa dalam pengiriman berbagai jenis barang.
"Alasan pertama kami memilih jalan nasional daripada jalan tol adalah tarif," kata Ketua Aptrindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Supriyono seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/2).
-
Bagaimana cara pemerintah mengatur lalu lintas di tol trans Jawa untuk para pemudik? Khusus pemudik yang melintasi Tol Trans Jawa, ada tiga skema pengaturan lalu lintas yang disiapkan pemerintah. Ganjil Genap, One wWy atau satu arah dan Contra Flow.
-
Apa saja yang termasuk dalam tarif tol Medan-Kisaran? Tarif Tol Medan - Kisaran 2024 Berdasarkan informasi yang diperoleh pada 3 September 2024, terdapat beberapa penyesuaian tarif tol Medan-Kisaran. Berikut adalah rincian tarif sesuai dengan golongan kendaraan untuk rute Junction Indrapura ke Kisaran dan Lima Puluh ke Kisaran: Junction Indrapura - Kisaran: Kategori I: Rp64.000Kategori II dan III: Rp96.000Kategori IV dan V: Rp128.000 Lima Puluh - Kisaran: Golongan I: Rp43.500Golongan II dan III: Rp65.500Golongan IV dan V: Rp87.000
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Bagaimana cara jalan tol membantu menekan biaya logistik? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
Dia menyebutkan biaya distribusi barang dengan tujuan dari Semarang ke Jakarta untuk truk golongan V sebesar Rp 3 juta, sedangkan jika melintasi jalan tol untuk pergi pulang Rp 2 juta.
"Terus komisi sopir dan uang makan habis, kalau masuk tol bagaimana?" ujarnya.
Alasan kedua adalah kendaraan yang digunakan Aptrindo berupa truk-truk berukuran besar yang hanya bisa berjalan dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam dengan kondisi muatan penuh, sedangkan jalan tol dibangun dengan konsep kecepatan tinggi.
Truk muatan berat tidak akan berani berjalan dengan kecepatan tinggi dan harus berhenti tiap 3-4 jam perjalanan untuk menjaga suhu ban tidak terlalu panas.
"Perbandingannya, truk muatan berat Semarang-Jakarta butuh 1,5 hari jika menggunakan jalan tol, namun jika melintasi jalan nasional berkisar dua hari sehingga durasi waktunya terpaut sedikit," katanya.
Kemudian, alasan ketiga adalah belum semua ruas jalan tol Trans Jawa terdapat rest area, padahal ini penting karena truk harus berhenti untuk mendinginkan ban.
Supriyono berpendapat jika jalan tol merupakan jalan alternatif dan bukan kewajiban hal itu berarti pengusaha di bidang transportasi sah-sah saja memilih jalan nasional atau jalan tol karena pertimbangannya adalah nilai ekonomi.
"Seluruh anggota Aptrindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan bersedia masuk tol jika konsumen bersedia menanggung biaya jalan tol sesuai tarif," ujarnya.
Baca juga:
Kemenhub Ingin Jadikan Rest Area Trans Jawa Menjadi Terminal Bus
Bupati Harap Klaten Ambil Andil Rest Area di Tol Solo-Yogja
Ada Tol Trans Jawa, Menhub Budi Sebut Sebabkan Penumpang Bandara Solo Turun
Pemerintah Jokowi Masih Bahas Kompensasi untuk Pengguna Tol Trans Jawa
Pernyataan Keras Menteri Luhut Bela Jokowi di Tengah Panasnya Pilpres
Menko Luhut soal Tarif Tol Trans Jawa Mahal: Jangan Buru-Buru Menilai