Sindiran Menko Rizal: 18.000 MW terbangun saja itu sudah prestasi
Di era pemerintahan sebelumnya, belum ada yang mampu menembus pencapaian tersebut.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, kembali menyindir megaproyek listrik 35.000 MW yang menurutnya terlalu ambisius. Dia menilai jika 18.000 MW saja bisa terbangun, itu merupakan suatu prestasi.
"Ya memang kebutuhan (listrik) Indonesia banyak, tapi kemampuan untuk bayar (pembiayaan) terbatas. Pemerintah ada target pembangunan listrik 35.000 MW. Kita akan semaksimal mungkin mengupayakan ini, namun, kalau nanti hanya tercapai 17.000 MW - 18.000 MW itu sudah prestasi," ujar dia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (15/1) malam.
Menko Rizal menegaskan dirinya bukan tanpa alasan menyebut pembangunan proyek listrik yang hanya tercapai 50 persen dari target sebagai sebuah prestasi. Sebab, di era pemerintahan sebelumnya, belum ada yang mampu menembus pencapaian tersebut.
Akan tetapi, dia tidak memungkiri bahwa proyek ini dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama untuk masyarakat di wilayah Timur.
"Karena 5 tahun pertama SBY hanya 7.000 MW, 5 tahun kedua hanya 16.000 MW," kata dia.
Baca juga:
Indonesia Infrastruktur Finance targetkan biayai listrik 8.000 MW
ESDM pastikan pendanaan proyek setrum 35 ribu MW aman
PLN pelajari kegagalan SBY bangun proyek pembangkit FTP 1 dan 2
ESDM sebut Perpres proyek listrik 35 ribu MW terbit awal 2016
PLN butuh payung hukum bangun jalur transmisi 42.000 km
PLN loloskan 11 perusahaan pemasok baja proyek 35.000 MW
Di depan investor, Jokowi pede mampu capai target 35.000 MW
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Kapan Pertamina mulai mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik? Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.