SKK Migas Prediksi Produksi Blok Rokan Turun Saat Beralih Ke Pertamina
VP Operasi SKK Migas Avicenia Darwis memperkirakan produksi Blok Rokan akan mengalami penurunan dari produksi saat ini sebesar 210 ribu bph, menjadi 160 ribu bph pada 2021 atau ketika Pertamina resmi mengelola setelah masa kontrak operator sebelumnya, Chevron Pacific Indonesia.
VP Operasi SKK Migas Avicenia Darwis memperkirakan produksi Blok Rokan akan mengalami penurunan dari produksi saat ini sebesar 210 ribu bph, menjadi 160 ribu bph pada 2021 atau ketika Pertamina resmi mengelola setelah masa kontrak operator sebelumnya, Chevron Pacific Indonesia.
"Kalau kita lihat secara alamiah diperkirakan decline (penurunan produksi) 2021 itu masih berharap diangka 160 ribu bph. Kira-kira kalau kita lihat trennya kan masih ada 3 tahun sekitar 160ribu," kata Darwis, di Medan, Jumat (7/12).
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
Menurut Darwis, penurunan produksi migas terjadi alamiah, bukan akibat pergantian oparator dari Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina pada 2021 atau setelah masa kontrak perusahaan Amerika Serikat tersebut habis. "Kita lihat kalau decline produksi secara alamiah diperkirakan 2021 itu 160 ribuan," tuturnya.
Dia berharap, Pertamina mengantisipasi laju penurunan produksi pada Blok Rokan, dengan melakukan pengelompokan potensi penanahan laju produksi minyak di blok migas yang menjadi tulang punggung produksi nasional tersebut.
"Tentu kalau tantangan ke kita untuk Blok Rokan bagaimana bisa klastering prospek-prospek kecil," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos SKK Migas Beberkan Tips Jadi Pemimpin di Era Industri 4.0
Jadi Bos SKK Migas, Dwi Soetjipto Janji Tak Akan Manjakan Pertamina
Begini Respons Dwi Soetjipto Saat Ditunjuk Jokowi Jadi Kepala SKK Migas
Resmi Jadi Bos Baru SKK Migas, Ini Pesan Dwi Soetjipto Ke Bawahannya
Masa Lucu Sudah Lewat, Dwi Soetjipto Diharap Serius Pimpin SKK Migas