SMF gandeng BNI Sekuritas hadirkan layanan transaksi EBA-SP Ritel pertama di RI
Adapun produk EBA-SP Ritel SMF yang akan dipasarkan oleh BNI Sekuritas adalah EBA-SP BTN 01 Kelas A dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan kupon bunga 8,6 persen per tahun dan dengan denominasi hanya Rp 100.000
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bekerja sama dengan PT BNI Sekuritas menghadirkan layanan transaksi produk Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel pertama di Indonesia melalui mekanisme perdagangan di pasar sekunder.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, EBA-SP Ritel bertujuan mengembangkan jumlah investor EBA-SP dengan target investor perorangan, memanfaatkan posisi EBA-SP yang sudah ada.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
"Dalam hal ini SMF akan berperan sebagai market maker guna menciptakan pasar sekunder EBA-SP menjadi lebih likuid. EBA-SP Ritel juga akan jadi alternatif baru bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal," tuturnya pagi ini di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (02/7).
Menurut Ananta, bekerja sama dengan BNI Sekuritas merupakan langkah yang tepat karena BNI Sekuritas telah memiliki portal e-trading untuk melayani jual beli reksadana dan efek lainnya.
"Kami yakin BNI Sekuritas adalah perusahaan sekuritas yang mempunyai jaringan pemasaran yang cukup luas. Kami harap EBA-SP Ritel jadi pilihan alternatif investasi yang menarik dan juga aman," ungkapnya.
Sebagai informasi saja, EBA-SP Ritel merupakan produk investasi pendapatan tetap (fixed income) yang aman dengan likuiditas instrumen investasi yang cukup tinggi di mana penyelesaian (settlement) transaksi pembelian maupun penjualan produk investasi EBA-SP Ritel ini adalah T+1 sehingga nasabah dapat segera melakukan instruksi penarikan dana hasil penjualan setelah jatuh tempo settlement transaksi penjualan.
Adapun produk EBA-SP Ritel SMF yang akan dipasarkan oleh BNI Sekuritas adalah EBA-SP BTN 01 Kelas A dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan kupon bunga 8,6 persen per tahun dan dengan denominasi hanya Rp 100.000
EBA-SP SMF-BTN01 Kelas A tercatat pada bursa efek pada tanggal 3 Desember 2015 dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 7 Maret 2022.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Emiten keluhkan ketidakadilan soal iuran, ini respons OJK
WIKA raup laba Rp 632,52 miliar sepanjang semester I 2018, tumbuh 39,50 persen
Dibuka Menperin Airlangga, IHSG menguat 0,33 persen nyaris sentuh level 6.000
Salurkan kredit Rp 794 T, laba triwulan II BRI tumbuh 11 persen menjadi Rp 14,9 T
Semester I 2018, Indofood bukukan penjualan Rp 36 T dan laba Rp 1,96 T