Sri Mulyani: Di Indonesia orangnya kerja keras tapi asetnya tidur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia harus mencontoh negara-negara maju dalam pengelolaan aset negara. Dia meminta agar seluruh jajaran di Kementerian dan Lembaga (K/L) tidak hanya memikirkan cara belanjakan anggaran negara, namun juga bisa memanfaatkan aset negara dengan optimal.

2016-12-23 14:33:05

Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia harus mencontoh negara-negara maju dalam pengelolaan aset negara. Sebab, masyarakat di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia, lebih fokus untuk bekerja keras namun tidak memaksimalkan aset negara yang telah dimiliki.

"Di negara maju itu orangnya bisa santai menikmati, tapi uang dan asetnya bekerja keras dipakai untuk berinvestasi, sehingga dia dapat return tinggi jadi leha-leha. Kalau di Indonesia dan negara berkembang, orangnya kerja keras tapi asetnya tidur, ditaruh di bawa bantal. Orangnya kerja keras dan tidak dapat banyak lagi. Mindsetnya beda," kata Sri di kantorny, Jakarta, Jumat (23/12).

Orang lain juga bertanya?

Dengan demikian, dia meminta agar seluruh jajaran di Kementerian dan Lembaga (K/L) tidak hanya memikirkan bagaimana merencanakan dan membelanjakan anggaran negara dengan baik, namun juga bisa memanfaatkan aset negara dengan optimal.

Hal ini sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo untuk memberantas kemiskinan dan membangun kesejahteraan rakyat. Di mana porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih banyak untuk alokasi belanja produktif, termasuk belanja modal.

"Saya betul-betul minta ke Dirjen Kekayaan Negara untuk inventarisasi seluruh aset di Indonesia. Pertama terbibkan, bukukan, dan buat legal secara tertib. 10 tahun lalu we have this things, tapi jauh lebih ambisius sekarang. LMAN dan Ditjen Kekayaan Negara saya minta benchmarking," imbuhnya.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan telah meresmikan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk mendukung optimalisasi manajemen aset negara, guna meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial sekaligus menggali potensi return on asets dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Barang Milik Negara.

Nantinya, Badan Layanan Umum (BLU) ini akan bertugas mengelola aset negara, mempertimbangkan permasalahan mengenai kebutuhan dana pembebasan lahan yang tinggi. Selain itu, LMAN juga melakukan perencanaan pendanaan dan pendayagunaan lahan landbank serta pembayaran ganti rugi pengadaan tanah.

(mdk/sau)