Sri Mulyani: Kita Harus Waspada Meski Kasus Covid-19 Alami Penurunan
Sri Mulyani mengatakan, saat ini Indonesia terus mengalami perbaikan. Laju pemulihan ekonomi yang terus berlanjut seiring keberhasilan penanganan Covid-19 dan berbagai program perlindungan sosial.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 sudah mulai menunjukkan perbaikan di seluruh dunia. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa masalah telah selesai. Alasannya, beberapa negara masih menghadapi kenaikan kasus varian delta seperti China, Rusia, dan Inggris. Padahal ketiga negara tersebut dianggap mampu menangani kasus Covid-19.
"Negara-negara yang selama ini dianggap mampu menangani Covid, seperti China, Rusia, Inggris pun sekarang sedang menghadapi dan ini akan menjadi hal yang membuat kita terus waspada meskipun secara global kasus Covid mengalami penurunan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (25/10).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Dia mengatakan, saat ini Indonesia terus mengalami perbaikan. Laju pemulihan ekonomi yang terus berlanjut seiring keberhasilan penanganan Covid-19 dan berbagai program perlindungan sosial. Percepatan program vaksin dan vaksinasi, percepatan recovery atas kebijakan pembatasan mobilitas. Termasuk upaya penanganan pasien mendorong akselerasi penurunan kasus Covid-19.
"Kasus harian Covid-19 sekarang terendah sejak Juni 2020 yaitu pada tanggal 23 Oktober yang lalu dengan angka 769," ujar dia.
Dia mengatakan, penurunan kasus harian ini diikuti dengan rendahnya kasus aktif total di masyarakat, turunnya kematian harian, turunnya bed occupancy rate (BOR), dan juga positivity rate.
"Ini semuanya adalah hal yang luar biasa bagus karena kalau bisa diakui di seluruh negara di dalam menghadapi Delta varian, mereka tidak selalu cukup efektif dalam waktu yang relatif cepat untuk bisa menurunkan dan mengendalikan kembali, meskipun dengan jumlah vaksinasi yang cukup besar," tuturnya.
Bendahara negara ini menyebut pelaksanaan vaksin di Indonesia mengalami kenaikan dan progres yang sangat baik. Suntikan vaksin dosis pertama telah mencapai 112,27 juta atau 41,55 persen populasi. Lalu vaksin dosis kedua sebanyak 67,17 juta atau 24,86 persen dari populasi.
Vaksin Booster
Sedangkan vaksin booster sebesar 1,1 juta atau 0,41 persen populasi. Sementara itu secara global, jumlah vaksinasi global telah mencapai 6,82 miliar dosis di 184 negara dengan rata-rata 28,6 juta dosis per hari.
"Indonesia dalam hal ini adalah negara keenam terbesar dalam jumlah yang sudah melakukan vaksinasi, baik dosis pertama maupun 2 dosis komplit," sebut Sri Mulyani.
Dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia beberapa waktu lalu, berbagai negara sepakat pada akhir tahun 2021 minimal sebanyak 40 persen populasi dunia sudah divaksinasi di semua negara. Lalu pada kuartal pertama tahun 2022 diharapkan 70 persen sudah bisa tercapai sehingga herd immunity bisa terjadi.
"Dengan perbaikan langkah-langkah kita di dalam penanganan Covid yang menyebabkan penurunan kasus, maka kita bisa melihat kegiatan ekonomi kita juga mulai menunjukkan perbaikan kembali," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)