Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI di 2021 Masih Dibayangi Ketidakpastian Akibat Corona
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 4,5 hingga 5,5 persen masih mengandung ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi tahun depan, masih dipengaruhi oleh pukulan berat pandemi Virus Corona tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 4,5 hingga 5,5 persen masih mengandung ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi tahun depan, masih dipengaruhi oleh pukulan berat pandemi Virus Corona tahun ini.
"Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada rentang 4,5 hingga 5,5 persen tersebut diasumsikan ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi dan perdagangan internasional yang berangsur pulih, setelah pukulan terberat akibat Covid-19 mulai mereda, dan tidak terjadi pukulan kedua (second wave) dari penyebaran Covid-19," ujarnya di DPR, Jakarta, Kamis (18/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan, program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan tahun 2020 sebagian masih akan dipertahankan untuk menjaga momentum. Pemerintah dan Bank Indonesia akan menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali untuk memulihkan daya beli masyarakat.
"Selain itu Pemerintah akan meneruskan dan memperkuat program bantuan sosial yang komprehensif untuk mendorong pemerataan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah," jelasnya.
Kinerja perekonomian nasional dari sisi produksi juga diharapkan pulih seiring dengan normalisasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat, serta didukung dengan berbagai insentif dunia usaha dan reformasi perbaikan iklim investasi yang fundamental untuk melanjutkan momentum pertumbuhan dan memperkuat transformasi ekonomi.
"Di dukung oleh semua elemen masyarakat dan pemangku kepentingan, Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah akan terus memulihkan proses normalisasi aktivitas sosial ekonomi dengan tetap menjaga keamanan dari ancaman Covid-19 atau situasi normal baru," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, proses kenormalan baru akan terus berlangsung dan dijaga hingga tahun 2021, sampai dunia berhasil menemukan pengobatan atau vaksin Covid-19 yang diharapkan akan dapat menyembuhkan dan mengembalikan secara penuh kehidupan masyarakat secara normal kembali.
Ekonomi Global Merosot -5,2 Persen
Bank Dunia (World Bank) memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia akan merosot hingga minus 5,2 persen tahun ini. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh penyebaran Virus Corona yang melumpuhkan segala aktivitas perekonomian di seluruh negara.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang turun cukup tajam tersebut belum pernah terjadi. Bahkan OECD, membuat dua skenario single hit sebesar minus 6 persen sementara untuk double hit sebesar minus 7 persen.
"Di Juni 2020, World Bank memprediksi ekonomi global akan terkontraksi -5.2 persen bahkan OECD mengajukan 2 skenario single hit dan double hit. Single hit -6 persen, double hit -7 persen. Ini belum pernah terjadi di dunia dalam hidup kita," ujarnya melalui diskusi online, Jakarta, Rabu (17/6).
Febrio melanjutkan, sebagai dampak resesi global banyak masyarakat yang tidak bisa bekerja dan terancam sumber pendapatannya. Jika tidak diantisipasi segera maka berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian dan sistem keuangan secara keseluruhan.
"Untuk mencegah itu seluruh dunia mengambil langkah luar biasa untuk menyelamatkan manusia dan ekonominya. Stimulus fiskal dalam jumlah yang sangat besar disiapkan. Singapura, Amerika, Malaysia mengeluarkan stimulus fiskal lebih dari 10 persen dari PDB nya masing-masing," paparnya.
(mdk/azz)