Strategi ASEAN-BAC Tingkatkan Kinerja Perdagangan Global Negara Kawasan ASEAN
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid secara konsisten menekankan seluruh negara antar ASEAN agar terus menanamkan investasinya di dalam kawasan ASEAN. Penanaman investasi intra-ASEAN ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi intra-ASEAN.
Perdagangan global negara-negara ASEAN mengalami stagnasi pertumbuhan dari angka 6,4 persen hingga 7,8 persen. Hal ini menunjukkan negara anggota ASEAN masih perlu memainkan perannya dalam perdagangan dan investasi intra-ASEAN. Mengingat proyeksi stagnasi nilai perdagangan intra-ASEAN selama dua dekade terakhir yang mencapai 22-23 persen.
Stagnasi yang terjadi disebabkan adanya beberapa hal. Misalnya sebagian besar produk yang dibuat di ASEAN merupakan produk substitusi bukan produk yang bernilai tambah. Hal ini mengakibatkan peluang untuk peningkatan perdagangan antar anggota menjadi terbatas.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Thailand yang menjadi viral? Penemuan Sisik Ular Raksasa Sampai Puluhan Meter yang Bikin Heboh Pemancing tak sengaja temukan sisik ular raksasa di Thailand. Video viral 15 detik ini mencuri perhatian 40 juta penonton, memicu antusias warganet.
-
Kenapa doa qunut subuh viral? Doa qunut subuh adalah bacaan yang disunnahkan sehingga jika umat Islam membaca akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca saat posisi umat Islam sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan i’tidal. Berikut adalah doa qunut subuh selengkapnya:
Selain itu, non tariff barriers (NTBs) dan non tariff measures (NTMs) yang menjadi faktor yang mampu menghambat perdagangan. ASEAN juga harus menyadari negara-negara di kawasannya harus saling terintegrasi satu sama lain, jika tidak, maka ini akan menjadi hambatan.
Terkait hal itu, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid secara konsisten menekankan seluruh negara antar ASEAN agar terus menanamkan investasinya di dalam kawasan ASEAN. Penanaman investasi intra-ASEAN ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi intra-ASEAN.
"ASEAN-BAC selaku wadah dari sektor swasta dan bisnis di ASEAN, ingin agar semakin banyak investasi yang hadir di kawasan. Untuk itu kami sepakat agar tercipta sebuah ekosistem perdagangan dan investasi yang teregulasi dengan baik di kawasan," kata Arsjad dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (27/6).
Arsjad juga turut menyatakan ASEAN adalah pusat perdagangan dan investasi yang dinamis, serta memiliki potensi pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang besar. Tercermin dari berbagai data yang menunjukkan PDB gabungan negara-negara ASEAN lebih dari USD3 triliun dengan FDI lebih dari USD170 miliar.
"Selain itu, pada sisi kemudahan berbisnis atau ease of doing business, data dari World Bank menunjukkan bahwa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand berada pada peringkat 25 besar," ujar Arsjad.
Pekerjaan rumah ASEAN utamanya merancang kemudahan perdagangan dan investasi agar bisa dinikmati oleh seluruh negara di kawasan. Sehingga bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Solusi Menghadapi Tantangan
Mengatasi hal ini, ASEAN-BAC telah mengidentifikasi salah satu isu prioritas mengenai fasilitas perdagangan dan investasi. Melalui isu prioritas ini dikembangkan sebuah legacy project bernama ASEAN Business Entity. Melalui legacy project ini diharapkan tumbuh berbagai investasi intra-ASEAN yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan khusus antar sesama negara di kawasan, sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan.
"NTBs dan NTMs menjadi salah satu isu perdagangan di kawasan, hal ini yang ingin kita selesaikan melalui adanya legacy project ini," kata Policy Manager untuk ASEAN-BAC Trade Facilitation, Anne Patricia Sutanto.
Inisiatif untuk mempromosikan perdagangan intra-ASEAN telah dipilih misalnya pada sektor seperti energi baru terbarukan, kendaraan listrik, makanan dan minuman, tekstil, dan finansial. ASEAN-BAC juga berfokus pada peningkatan dan harmonisasi perjanjian perdagangan, termasuk ATIGA, RCEP, dan FTA ASEAN Plus. Agar semua hal ini dapat dilakukan, penekanan pada aspek regulasi sekali lagi menjadi sangat penting.
"Bekerja sama dengan pemerintah, ASEAN-BAC telah memulai beberapa inisiatif, termasuk mereformasi kerangka hukum dan peraturan untuk memberikan perlakuan pajak yang setara bagi perusahaan rintisan, mendorong investasi intra-ASEAN, memperbarui persyaratan perizinan, dan mengurangi biaya kepatuhan," kata Policy Manager untuk Investment Facilitation, Roderick Purwana.
Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega menambahkan ASEAN Business Entity berusaha untuk membuat cost of doing business di kawasan menjadi lebih rendah. ASEAN Business Entity menawarkan solusi jika seorang pengusaha sudah mendirikan perusahaan ASEAN di sebuah negara ASEAN. Izin pendiriannya bisa dilegalkan juga di negara ASEAN lainnya, tanpa perlu mendaftarkan entitas bisnisnya awal lagi.
"Jadi, cost of doing business akan lebih rendah. Ini akan meningkatkan inisiatif insentif untuk berinvestasi inter-ASEAN," kata Dino.
Regulasi Memudahkan
Dengan regulasi yang memudahkan untuk berinvestasi dan berdagang antar negara ASEAN, maka hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi kawasan. Kolaborasi antar perusahaan di kawasan juga pasti akan tercipta dan prinsip kolaborasi ini juga telah dilakukan oleh berbagai perusahaan besar seperti PT Astra International Tbk., Sinar Mas, Indika Energy, Bakrie Group, dan Mayora Group.
Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food, Franky Oesman Widjaja mengatakan pihaknya akan terus berupaya dan berkontribusi dalam mendukung kemudahan melakukan bisnis di kawasan ASEAN. "Kemudahan untuk berinvestasi adalah kunci keberhasilan pertumbuhan kawasan," ujarnya.
Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy Group Azis Armand mengatakan siap berinvestasi di kawasan ASEAN dan mendukung kemudahan berbisnis di kawasan. Sebagai perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, kami tahu ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi rantai pasok energi baru dan terbarukan.
"Untuk itu, Indika juga siap mendorong pemanfaatannya dengan mengutamakan proses berkelanjutan," pungkasnya.