Sudah keluar banyak uang, Jepang kecewa Jokowi tolak kereta cepat
Dubes Jepang untuk Indonesia menegaskan, gagalnya proyek ini tidak akan mengganggu hubungan bilateral dua negara.
Presiden Joko Widodo memutuskan tidak melanjutkan proyek kereta cepat, sekaligus menolak proposal yang ditawarkan pihak Jepang dan China. Alasannya dua, Jokowi tak ingin proyek ini menggunakan APBN dan operasionalnya tidak memungkinkan di Indonesia.
Usai keputusan itu Menko Perekonomian Darmin Nasution langsung mengundang perwakilan Jepang dan China. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki mengungkapkan kekecewaannya atas putusan pemerintah.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Mengapa kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat sambutan baik dari masyarakat? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023. Tak ayal, hal ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar KCJB.
-
Siapa yang menemani Prabowo menjajal kereta cepat Jakarta Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
"Saya telah menyatakan penyesalan saya karena dua alasan. Tapi keputusan ini sudah dibuat pemerintah Indonesia dan kami menghormatinya karena ini bukan keputusan yang mudah. Saya akan langsung menyampaikan ke Tokyo," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/9).
Kekecewaan Jepang bukan tanpa alasan. Pertama, Jepang mengaku telah menggelontorkan dana besar untuk menggarap studi kelayakan (feasibility study/FS) kereta berkecepatan hingga 300 Km per-jam ini. Bahkan FS dilakukan selama tiga tahun bersama dengan pakar teknologi kereta cepat. Kedua, Jepang menawarkan teknologi terbaik, termasuk keamanan untuk proyek ini. Namun itu seolah sia-sia.
"Sebenarnya kami lebih senang kalau mengerjakan kereta cepat dan bisa dirasakan orang Indonesia," terangnya.
Meski demikian Tanizaki menegaskan, gagalnya proyek ini tidak akan mengganggu hubungan bilateral dua negara.
"Tidak, saya pikir seperti itu. Hubungan bilateral kami tetap kuat dan stabil karena Jepang dan Indonesia adalah mitra strategis," tutupnya.
Baca juga:
Dua alasan Presiden Jokowi tolak kereta cepat buatan Jepang & China
Kereta cepat ditolak, Jepang tak pasti ikut proyek kereta menengah
Tolak kereta cepat, Menko Darmin panggil duta besar Jepang dan China
Menteri Rini belum tahu Jokowi tolak kereta cepat China & Jepang