Tanpa inovasi teknologi, BPR terancam hilang tergantikan fintech
Wakil Ketua Kompartemen Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Syahril T. Alam mengingatkan agar BPR konvensional maupun syariah mulai menyesuaikan dari sistem tradisional menjadi teknologi. Sebab, menurut dia, teknologi tidak bisa dihindari, bahkan justru semakin berkembang pesat.
Perusahaan finansial teknologi diprediksi bakal menjadi ancaman bagi lembaga keuangan khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. Oleh karena itu, bank yang bergerak di jasa peminjaman tersebut dinilai wajib menyesuaikan zaman.
"Kalau sekarang pengaruhnya perusahaan fintek belum signifikan," kata Wakil Ketua Kompartemen Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Syahril T. Alam, Senin (2/7).
-
Apa yang dicapai BRI dalam digitalisasi perbankan sehingga meraih penghargaan spesial? BRI pun berhasil membuktikan transformasi digitalnya yang mendapatkan apresiasi penghargaan spesial sebagai bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability oleh IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/9).
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
-
Mengapa BRI melakukan modernisasi platform conversational banking nya? Untuk itu, bersama Microsoft, BRI akan melakukan modernisasi platform conversational banking BRI, modernisasi manajemen workload IT BRI, eksplorasi teknologi kolaboratif untuk penguatan pangsa pasar BRI, peningkatan kapabilitas digital, IT hingga kemampuan teknis pekerja BRI.
-
Kapan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune, dan Finance Asia serta The Banker? Di tengah ketidakpastian ekonomi global serta era suku bunga tinggi, keberhasilan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune dan Finance Asia serta The Banker membuktikan bahwa dunia internasional mengakui serta mengapresiasi strategic response yang diambil BRI dalam menghadapi tantangan serta semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai perusahaan BUMN yang kian diakui kiprahnya di kancah global.
-
Mengapa BRI menerapkan strategi hybrid bank? Upaya perseroan untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan BRI di antaranya melalui layanan super app BRImo, AgenBRILink, dan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
Sebabnya, kata dia, pasar BPR konvensional maupun BPR syariah mayoritas adalah pelaku usaha kecil menengah yang membutuhkan permodalan rata-rata di bawah angka Rp 50 juta. Sementara, perusahaan fintech pasarnya cenderung nasabah pribadi.
Namun demikian, dia mengingatkan agar BPR konvensional maupun syariah mulai menyesuaikan dari sistem tradisional menjadi teknologi. Sebab, menurut dia, teknologi tidak bisa dihindari, bahkan justru semakin berkembang pesat.
"Perusahaan jasa butuh teknologi, agar bisa bersaing untuk memperkuat jaringan," ujar pria yang juga Direktur Utama BPR Syariah Patriot Kota Bekasi ini.
Dia memprediksi lima tahun ke depan perusahaan fintech tumbuh cukup pesat. Maka dari itu, persiapan dari sekarang dianggap cukup penting, sehingga ketika perusahaan fintech baru bermunculan, maka BPR konvensional dan syariah yang masih menggunakan sistem tradisional tak akan gulung tikar. "Tapi, tetap mempertahankan sistem tradisional," kata dia.
Dia mengatakan, pelayanan paling dicari nasabah adalah kemudahan dalam pemberian pinjaman. Tapi, tentunya tidak mengabaikan sistem keamanan untuk menagih angsuran pinjaman itu sendiri.
Direktur Utama BPR Dana Karunia Sejahtera, Dhirun, mengakui belum terpengaruh dengan bermunculnya perusahaan fintech beberapa tahun terakhir, meskipun pertumbuhan perusahaan sempat tak bergerak di periode 2016-2017. Dia mengatakan, pihaknya masih yakin dengan sistem tradisional perusahaannya akan terus eksis, bahkan bisa bersaing dengan perusahaan fintech. "Pasar kami beda dengan perusahaan fintech," ujar dia.
Dia mengatakan, justru bank umum yang memberikan bunga rendah kini menjadi tantangan berat bagi BPR. Meski demikian, kata dia, pihaknya akan memanfaatkan nasabah yang ditolak oleh bank umum karena kekurangan persyaratan administrasi. "Kami memberikan fasilitas tidak terlalu sulit seperti bank umum," ujar dia.
Dia menambahkan, BPR yang dipimpinnya masih eksis sampai hari ini sejak didirikan pada tujuh tahun silam. Adapun nilai asetnya mencapai Rp 58,4 miliar, sedangkan aset kredit mencapai Rp 41 miliar. Tahun ini, pihaknya menargetkan aset tumbuh hingga Rp 70 miliar, sedangkan aset kredit sampai Rp 50 miliar.
Baca juga:
Resmi, OJK cabut izin usaha BPR Mega Karsa Mandiri
Maret 2018, aset industri BPR tembus Rp 127 triliun
Dirut BPR KS BAS Bali ditangkap gelapkan dana Rp 24,2 M lewat kredit fiktif
OJK cabut izin usaha PT BPR KS Bali Agung Sedana
Industri BPR-BPRS siap lakukan digitalisasi dan jadi mitra UMKM
Agar lebih efisien, BPR didorong pakai teknologi terapkan layanan perbankan
OJK: BPR kuat bersaing, pencabutan izin itu karena dicuri pengelola