Tanri Abeng Berbagi Pengalaman Perbaiki BUMN Saat Krisis
Mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng membagikan pengalaman yang pernah dilakukannya untuk memperbaiki kinerja BUMN pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia 1998. Menurutnya, pada masa itu terdapat 159 BUMN yang dinilai kurang sehat sehingga diperlukan upaya untuk memperbaikinya.
Mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng membagikan pengalaman yang pernah dilakukannya untuk memperbaiki kinerja BUMN pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia 1998. Menurutnya, pada masa itu terdapat 159 BUMN yang dinilai kurang sehat sehingga diperlukan upaya untuk memperbaikinya.
"Saya usulkan ke Bapak Presiden Soeharto untuk memprofitisasi, restrukturisasi dan terakhir privatisasi," kata dia di Talk Show & Awarding "Corporate ReputationBUMN (Befor & After Pandemi) Milennial's Perspective" sekaligus BUMN Brand Award 2020, dikutip Antara, Rabu (30/9).
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Bagaimana Mbah Abdul Bahri merasakan kondisi ekonomi di zaman sekarang? Mbah Abdul Bahri mengatakan, dibandingkan zaman dulu, ia merasakan kondisinya secara ekonomi lebih bagus di zaman sekarang. Ia bercerita, dulu petani yang belum bayar pajak harus sampai dikejar-kejar. Pada zaman sekarang, pendekatan untuk menagih pajak cenderung lebih halus. “Dulu sampai diancam. Kalau nggak bayar pajak, rumahmu akan dijual,” kata Mbah Abdul Bahri.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan tentang klaim TKN soal debat cawapres tema ekonomi? Menurut Anies, pembuktian atas klaim itu baru dapat dilihat pada saat debat cawapres berlangsung besok malam, Jumat, 22 Desember 2023.
-
Bagaimana Tanri Abeng meningkatkan kinerja Bakrie & Brothers? Hal itu membuat kinerja Bakrie & Brothers membaik dengan penjualan tahunan sebesar USD50 juta dan penjualan tahunan sebesar USD700 juta.
-
Kenapa Erick Thohir berduka atas meninggalnya Tanri Abeng? Kabar meninggalnya Tanri Abeng juga telah sampai ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia."Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, saat itu terbentuk 10 holding BUMN dan salah satunya yakni memerger beberapa bank BUMN yang ada menjadi Bank Mandiri. Menurut Tanri, saat ini BUMN mempunyai peran signifikan terhadap perekonomian negara, sehingga mampu membantu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergeliat.
"Setidaknya BUMN-BUMN tersebut memberikan kenyamanan dan keamanan pada bidang kesehatan kepada publik. BRI punya portofolio membantu UMKM," imbuhnya.
Dia menilai, BUMN saat ini mempunyai strategi yang jitu untuk mengatasi masalah ekonomi akibat wabah covid-19. Oleh karena itu pihaknya mengapresiasi Erick Tohir dan Budi Gunadi Sadikin terlibat mengatasi wabah tersebut terutama di bidang ekonomi.
Sementara itu Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro menyebutkan, reputasi perusahaan tidak dibangun sekejap, tapi dibentuk dengan waktu dan proses yang panjang. Namun, keruntuhan reputasi perusahaan bisa dalam waktu sekejap, oleh karena itu, perusahaan dan level pimpinan harus sangat memperhatikan aspek-aspek internal maupun eksternal yang bisa membahayakan reputasi perusahaan.
"Tak terkecuali perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai lembaga profit sekaligus memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendukung program-program pemerintah. Apalagi pada masa pandemi Covid-19," katanya.
BUMN Brand Award 2020
Menurut dia, tantangannya akan semakin berat bagi BUMN, dalam situasi saat ini, masing-masing BUMN tentunya akan mengelola reputasi dengan gayanya masing-masing, termasuk membangun reputasinya di mata kaum milenial.
Terkait hal itu, Iconomics melihat kinerja perusahaan negara dalam menjaga reputasi terutama pada masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 pihaknya akan menggelar BUMN Brand Award 2020. Di mana perusahaan-perusahaan BUMN dinilai dari 4 indikator meliputi indikator market dominance yakni jumlah penggunaan produk dan jasa perusahaan BUMN yang disurvei.
Kemudian brand strength menyangkut jumlah responden yang mengetahui keberadaan brand, lalu aspek customer satisfaction yang dilihat dari penilaian responden terhadap kualitas layanan brand perusahaan-perusahaan BUMN. Aspek lainnya yang dilihat mengenai persepsi responden perusahaan BUMN dalam berkontribusi sosial dan ekonomi.
Menurut Research Director Iconomics Alex Mulya, survei dilakukan kepada tiga segmen milenial meliputi early, mid-term dan late dengan mengelompokkan berdasarkan segmen pendapatan, yakni rendah, menengah dan atas.
(mdk/azz)