Teluk Lamong diklaim sebagai pelabuhan terbaik di Indonesia
Waktu bongkar muat di Teluk Lamong saat ini mencapai 4,7 hari.
Deputi II Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan Teluk Lamong adalah pelabuhan terbaik di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat kunjungan kerja ke Terminal Teluk Lamong, Gresik, Jawa Timur, hari ini.
Pelabuhan yang terletak di kawasan Indonesia Timur ini sebelumnya sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Mei lalu. "Menurut saya ini the best. Bukan saya ngecap. Saya mengikuti proses pembangunan pelabuhan ini sejak di bea cukai," kata Agung di Gresik, Jawa Timur, Selasa (27/10).
Lebih lanjut Agung menuturkan, pelabuhan Terminal Teluk Lamong ini diharapkan akan menjadi standar pelabuhan internasional di Indonesia. "Pelabuhan yang standar internasional itu seperti apa? Nanti kita bisa lihat sendiri. Kita ingin Indonesia punya pelabuhan bagus seperti Teluk Lamong ini. Salah satu pelabuhan bagus itu seperti ini," kata dia.
Dalam pemaparan direktur operasional, waktu bongkar muat di Teluk Lamong saat ini mencapai 4,7 hari.
Dengan sudah beroperasinya Terminal Teluk Lamong ini, kata Agung, diharapkan pelabuhan ini juga bisa mempercepat waktu bongkar muat yang selama ini jadi permasalahan akut di berbagai pelabuhan di Indonesia.
Sebelumnya, Terminal Multipurpose Teluk Lamong rencananya akan dioperasikan untuk penanganan kegiatan bongkar muat peti kemas internasional dan curah kering internasional. Selain itu, untuk mendukung program pendulum nusantara yang melibatkan Pelindo I-IV untuk melayani kegiatan peti kemas domestik.
Fasilitas yang tersedia di Terminal Multipurpose Teluk Lamong berupa dermaga sepanjang 500 X 80 Meter, lapangan curah kering seluas 6 hektar, lapangan penumpukan peti kemas 15 hektar, kantor dan lapangan parkir truk 7,2 hektar, 5 unit container crane (CC), 2 unit ship unloader, 2 unit conveyor, 10 unit automatic stacking crane (ASC), dan 30 unit head truck dan chassis.
Dari kajian internal Pelindo III, pada awal pengoperasian Terminal Multipurpose Teluk Lamong, akan menampung 6,5 Juta Ton curah kering, 300 TEU's peti kemas internasional, dan 400 TEU's peti kemas domestik.
Dengan kondisi tersebut, akan ada tambahan kendaraan sebanyak 1.500 unit per hari yang datang ke pelabuhan. Artinya, paling tidak membutuhkan jalan penghubung dan akses untuk menghindari kemacetan dengan membangun akses di ruas Tol Surabaya-Gresik sepanjang 1 kilometer.