Terbesar ke-3 dunia, industri motor RI sumbang Rp 14 T ke negara
Industri sepeda motor Indonesia juga telah menyerap tenaga kerja dari hulu sampai hilir sebanyak 2 juta orang.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan terjadi penurunan produksi motor saat ini seiring dengan perlambatan ekonomi di Tanah Air dan beberapa negara lain. Jumlah kendaraan bermotor roda dua yang diproduksi sepanjang 2015 ini diperkirakan hanya mencapai 6,3 juta unit, atau turun dibanding 2014 sebanyak 7 juta sampai 9 juta unit.
Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, bahwa saat in pasar sepeda motor turun 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Walau demikian, kita tetap menjadi pemain nomor 3 di dunia setelah China dengan 21 juta, India 15 juta, dan Indonesia mencapai 8 juta unit kendaraan terpasang.
"Ini merupakan jumlah yang mendukung skala ekonomi kita dan juga termasuk daya saing kita," kata Gunadi kepada wartawan seusai bersama pengurus AISI dan GAIKINDO diterima oleh Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, dilansir dari laman Setkab, Kamis (15/10).
Menurut Gunadi, dengan kapasitas produk 9,6 juta, industri sepeda motor Indonesia telah menyerap tenaga kerja dari hulu sampai hilir sebanyak 2 juta orang. Termasuk mereka yang bekerja di bengkel industri, pendanaan, dan juga yang terlibat langsung dengan produksi.
"Dengan 2 juta orang ini kita bisa mencapai 85 persen, jika ditanya sisanya 15 persen itu apa seperti di otomotif roda empat ternyata lingkupnya pada di komponen-komponen khusus yang merupakan bahan baku berupa baja, besi, plastik dan komponen bahan baku lainnya," terang Gunadi.
Industri sepeda motor, lanjutnya, turut berkontribusi kepada negara berupa pajak baik ke daerah maupun ke pusat mencapai sekitar Rp 14 triliun.
Selain itu, dari 6,3 juta penjualan sepeda motor tercatat pada 2014 telah dieskpor sebanyak 41.000 unit. Tahun ini diperkirakan akan naik sekitar 440 persen. "Kami perkirakan dan meyakinkan kepada Presiden jika sampai 2019 ekspor kita akan mencapai 1.000 persen," jelas Gunadi.
Dari mana keyakinan tersebut, menurut Gunadi, jika pada awalnya pasar sepeda motor ini di negara belum maju dan terbatas, namun saat ini ada trend di negara maju yang biasa pasar sepeda motor besar 250cc ke atas mulai beralih pada sepeda motor kecil karena penggunaannya yang lebih rasional.
"Dan lagi negara maju ini jika mengeluarkan uang 1.000 dollar untuk membeli sepeda motor tidak ada artinya, sehingga saat ini perkembangan pasar motor di Eropa misalnya Jerman, Inggris, Belanda, dan lainnya cukup menggembirakan. Juga ekspor ke Jepang dan daerah Pasifik ini tetap merupakan hal yang akan dikejar oleh industri kami," papar Gunadi.
Dia meyakini, 5-10 tahun lagi sepeda motor untuk jenis 100-150 cc akan menjadi produk yang diminati karena di Indonesia sepeda motor yang terjangkau akan menggerakkan kegiatan ekonomi.