Transparan dalam pengadaan, efisiensi ISC Pertamina capai Rp 2,87 T
ISC Pertamina punya lima fokus dalam pengadaan minyak dalam negeri.
Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan efisiensi bagi perusahaan senilai USD 208,1 juta atau setara Rp 2,87 triliun sepanjang 2015. Capaian efisiensi tersebut diperoleh melalui penghapusan mata rantai dalam bisnis pengadaan minyak mentah serta produk bahan BBM.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro, mengatakan ISC memiliki lima program utama yaitu memotong perantara dari rantai suplai, peningkatan pemanfaatan dan fleksibilitas dari armada laut Pertamina, pemberian kesempatan yang sama dan adil untuk semua peserta pengadaan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"ISC juga menerapkan terobosan lain berupa penerapan proses evaluasi penawaran yang transparan dan mengurangi biaya dengan menerapkan pembayaran telegraphic transfer (TT)," ujar Wianda dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/2).
Wianda menegaskan keberadaan ISC sangat penting untuk membuka transparansi seluas-luasnya supaya banyak mitra terpilih yang ikut serta. Dengan demikian, ada perubahan yang signifikan terutama penghematan.
"Kami bisa menutup rantai suplai pengadaan impor. Selama ini kita impor minyak hampir 50 persen dari kebutuhan nasional. Ini yang kami kejar terus," kata dia.
Menurut Wianda, efisiensi dari sisi pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan ISC sebagian besar dilakukan dengan mengevaluasi ulang kontrak-kontrak pembelian yang sebelumnya telah dibuat oleh Petral. Dalam melakukan pekerjaan itu, ISC bekerja sama dengan bagian hukum dan bagian keuangan perseroan.
"Jika harga dinilai oleh tim terlalu mahal, ISC akan maju menegosiasikan kembali kontrak tersebut," tegas dia.
Pertamina mengundang daftar mitra usaha terseleksi (DMUT) untuk terlibat dalam pengadaan minyak mentah dan produk BBM secara terbuka dan transparan. Penetapan DMUT juga cukup ketat karena harus memenuhi sejumlah kualifikasi tertentu seperti detail bisnis perusahaan, detail laporan keuangan, detail bank, dan lain-lain.
"Melalui ISC, peserta tender variatif, harga lebih kompetitif, tadinya dari ISC ke Petral lalu ke mitra-mitra dalam DMUT. Sekarang directly dari ISC melalui tender melalui website Pertamina sehingga posisi tawar semakin tinggi karena tanpa kewajiban LC," jelas dia.
Wianda menambahkan, efisiensi dalam pengadaan juga dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan kapal-kapal milik PT Pertamina Shipping untuk mengangkut BBM, minyak mentah, dan elpiji impor dari titik penjualan ke dalam negeri.
Guna mencegah ISC menjalankan bisnis pengadaan migas di area abu-abu seperti yang dilakukan Petral dulu, kata dia, ISC akan terus menerapkan pengadaan secara transparan. Pola mekanisme tender yang dilakukan melalui email atau online, dan cara-cara ISC mengevaluasi penawaran yang masuk juga dengan cukup ketat dan hati-hati (prudent).
"Kami berharap dengan cara-cara tersebut, mekanisme pengadaan ataupun penjualan Pertamina bisa lebih auditable, akuntabel, dan transparan," kata Wianda.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya mengapresiasi pencapaian efisiensi dari pengadaan yang dilakukan Pertamina. Pertamina dinilai bisa bergerak cepat untuk menghapus stigma bahwa Pertamina lamban dan tidak efisien.
"Pas sekali waktunya dengan menurunnya harga minyak dunia yang membutuhkan efisiensi operasi. Semoga ini konsisten dilanjutkan ke fase dua sehingga makin kompetitif dan menjadi world class," kata Berly.
(mdk/sau)