Triwulan I-2016, BI catat defisit transaksi berjalan USD 4,7 miliar
Turun ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar USD 5,1 miliar (2,37 persen PDB).
Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan (TB) triwulan pertama 2016 sebesar USD 4,7 miliar atau 2,14 persen PDB. Turun ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar USD 5,1 miliar (2,37 persen PDB).
Namun, naik apabila dibandingkan dengan triwulan I-2015, sebesar USD 4,1 miliar (1,94 persen PDB).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Kepala Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati menjelaskan, penurunan defisit transaksi berjalan disebabkan meningkatnya surplus neraca perdagangan.
"Surplus neraca nonmigas meningkat akibat penurunan impor impor yang melampaui penurunan ekspor, sementara defisit neraca minyak menyusut seiring menunnya impor minyak karena harga yang lebih rendah," jelas Hendy, Jakarta, Jumat (13/5).
Hendy menambahkan, penurunan defisit transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya impor barang.
Menurut data BI, impor barang triwulan I-2016 tercatat sebesar USD 30,4 miliar. Turun ketimbang triwulan IV-2015 yang tercatat USD 32,8 miliar. Sementara, impor barang triwulan I-2015 tercatat USD 34,8 miliar.
Adapun ekspor barang triwulan I-2016 sebesar USD 33,2 miliar. Turun ketimbang triwulan IV-2015 yang tercatat sebesar USD 34,8 miliar dan triwulan I-2015 yang tercatat USD 37,8 miliar.
"Ada penurunan ekspor ya batubara, CPO, ya ada ekspor manufaktur juga. Ini sebenarnya kita ketolong karena ekspor turun tapi impornya juga turun," imbuh Hendy.
Sementara, defisit neraca jasa tercatat sebesar USD 1,1 miliar. Turun dibandingkan triwulan IV-2015 yang tercatat sebesar USD 1,7 miliar, dan triwulan I-2015 yang tercatat sebesar USD 1,8 miliar.
(mdk/yud)