UMKM Berpotensi Tingkatkan Ekspor Non-Migas di Tengah Pandemi
Menurut data BPS tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61 persen. Adapun nilai ekspor non migas UMKM mencapai Rp293,84 triliun atau sebesar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan bahwa pengusaha UMKM Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya di sektor non-migas.
Menurut data BPS tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61 persen. Adapun nilai ekspor non migas UMKM mencapai Rp293,84 triliun atau sebesar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
Melihat potensi ini, Kemendag mempersiapkan UMKM menuju pasar global melalui teknologi digital. Penerapan ini bukan hanya untuk mendorong UMKM agar ekonomi Indonesia dapat bertahan di masa pandemi covid-19 saja. Melainkan ada banyak pengusaha Indonesia, terutama pengusaha-pengusaha muda yang mengembangkan produk yang kreatif berkualitas dan dapat bersaing di pasar global.
"Kenapa harus digital? ke depan perekonomian Indonesia adalah teknologi dan pandemi covid-19 ini mengakibatkan percepatannya penggunaan teknologi," ujar Mendag Agus dalam acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).
Namun demikian, UMKM harus menghadapi berbagai tantangan di tengah pandemi covid-19. Pertama yaitu perubahan pola perdagangan global, kerjasama perdagangan internasional tidak berjalan efektif diakibatkan penetapan kebijakan lockdown di beberapa negara untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kemudian ancaman resesi ekonomi global, perubahan pola konsumsi masyarakat selama pada pandemi covid-19, di mana terjadi peningkatan penggunaan belanja online, serta daya beli masyarakat melemah karena banyaknya pemutusan hubungan kerja, serta terhentinya aktivitas UMKM dan sektor informal akibat covid-19," ujarnya.
Perlu Dioptimalkan
Menurutnya, UMKM sebagai salah satu sektor yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja ekspor. Pentingnya peran UMKM terhadap perekonomian nasional dapat dilihat sebagai sektor dengan 64 juta usaha yang menyerap 120 juta tenaga kerja.
"Sehingga pertumbuhan yang terjadi pada sektor ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com