Usai Selo, putra petir Ricky Elson ciptakan becak listrik
Belum 'diterimanya' mobil listrik, menandakan dirinya harus terus berinovasi untuk suatu produk yang lebih bermanfaat.
Salah satu putra petir Ricky Elson, usai sukses dengan mobil listrik Selo, ternyata tak ingin berhenti berkarya. Saat ini putra Minangkabau ini mengaku tengah mengembangkan moda transportasi becak listrik.
Ricky mengaku, walau mobil listriknya belum mendapat izin dari pemerintah, tak lantas membuat dirinya kecewa. Dia menegaskan, belum 'diterimanya' mobil listrik, menandakan dirinya harus terus berinovasi untuk suatu produk yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya selalu mengingat kalimat dari Suzuki Ichiro (pemain baseball Jepang). Di mana intinya, bukan saya tidak dihargai, dan enggak pernah kecewa dengan sikap pemerintah. Sebab, jika hasil karya saya belum mendapat perhatian berarti masih belum bermanfaat dan akan memotivasi saya untuk terus berkarya dengan baik," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, kemarin.
Saat ini, Ricky juga tengah mengembangkan kincir angin untuk pembangkit listrik tenaga angin di Ciheras, Tasikmalaya. Kincir angin ini disebut menjadi yang terbaik di dunia untuk kelas 500 watt peak.
Namun, kendala teknologi membuat usaha pengembangannya ini menjadi tak mudah. Pria yang saat ini masih terdaftar sebagai pegawai perusahaan Jepang itu mempertimbangkan untuk kembali demi memperlancar usahanya.
Ricky saat ini masih tercatat sebagai kepala divisi penelitian dan pengembangan teknologi permanen magnet motor dan generator NIDEC Coorporation, Kyoto, Minamiku-kuzetonoshiro cho388, Jepang. Dia memutuskan kembali ke Indonesia sementara waktu usai mendapat tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk mengembangkan mobil listrik.
"Ya saya memang lagi berpikir bagaimana bisa dapat bertahan di sini (Indonesia) bersama temen-temen di Ciheras. Di samping itu, saya harus kembali ke Jepang, jika tidak kembali maka konsekuensinya saya harus resign dari perusahaan itu," ujar Ricky.
Belum didapatnya 'lampu hijau' atas mobil listrik Selo, membuat Ricky berkeinginan membahas masa depannya bersama Dahlan. Pasalnya, proyek pengembangannya di Indonesia selama ini mendapat pembiayaan salah satunya dari gaji Dahlan.
"Ya kalau tidak ada solusi, terpaksa akhir April ini balik ke Jepang. Kalau saya berhenti, otomatis supply dana untuk adik-adik Ciheras terhenti. Meskipun, ada gaji pak Dahlan. Tapi itu tidak cukup," jelasnya.
Ricky optimis mobil listriknya ini menjadi embrio yang mana ke depan akan kembali dilanjutkan oleh anak muda penerusnya.
"Cita-cita saya tetap ingin memberikan yang terbaik untuk negeri ini, tetapi untuk menempuh itu butuh biaya yang tidak sedikit. Makanya saya kumpulkan uang dulu dari hasil kerja saya di Jepang, kemudian balik membawa modal ke Indonesia," janjinya.
Baca juga:
Dahlan ubah susunan dewan komisaris Angkasa Pura I
Dahlan idolakan Dalang Ki Entus dan Joko Edan
Kisah pilu sang putra petir tak berdaya di Tanah Air
Dua tahun jadi menteri, Dahlan mengaku tak pernah ambil gaji
Dahlan beri lampu hijau wacana pemecahan PLN
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
-
Kapan Damri berencana membeli bus listrik? Perum Damri mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk 2025 yang akan digunakan untuk penyediaan 100 bus listrik Transjakarta dan peremajaan bus diesel angkutan perintis.