Virus Corona Dinilai Perberat Realisasi Target Proyek 35.000 MW Presiden Jokowi
Peneliti Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari, menilai kehadiran virus corona semakin memperberat realisasi proyek 35.000 MegaWatt (MW). Sejauh ini, pemerintah telah mengundurkan target waktu realisasi dari 2019 menjadi 2028.
Peneliti Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari, menilai kehadiran virus corona semakin memperberat realisasi proyek 35.000 MegaWatt (MW). Sejauh ini, pemerintah telah mengundurkan target waktu realisasi dari 2019 menjadi 2028.
"Capaian mega proyek, per februari 2020 ini hanya 19 persen dan akan diundur hingga tahun 2028, artinya pengunduran ini hampir 10 tahun," ujarnya dalam paparan Media Briefing Secara Daring, Jakarta, Senin (30/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Dia menambahkan proyek ini dicanangkan terlalu ambisius oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, penetapan target tidak memperhitungkan pertumbuhan kebutuhan listrik per tahun.
"Proyek 35 MW ini diresmikan oleh Pak Jokowi tahun 2015 dan targetnya selesai tahun 2019, namun apa yang terjadi? Karena asumsi yang digunakan dalam merencanakan ini terlalu ambisius," kata Adila.
Pertumbuhan kebutuhan listrik semakin tertekan seiring kehadiran virus corona. "Karena biasanya kebutuhan listrik itu akan dipertimbangkan dari pertumbuhan ekonomi, di mana angka kebutuhan listrik ini akan lebih tinggi daripada kebutuhan ekonominya sendiri," jelasnya.
"Misalnya kita lihat rata-rata pertumbuhan listrik kita ini hanya 4,4 persen tapi di RUPTL selalu di atas 6 persen lebih, dan ketika kita berkaca lagi di covid-19 ini telah terjadi penurunan," ujarnya.
Proyek Strategis Nasional Pembangkit 35.000 MW Baru 14 Persen Beroperasi per November
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat bahwa pembangunan program listrik 35.000 megawatt (MW) hanya beroperasi 5.071 MW untuk saat ini. Ini berarti, hanya sekitar 14 persen dari program yang selesai pada akhir November 2019.
Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo mengatakan meski belum rampung, namun proyek tersebut telah beroperasi. "21.824,8 MW masih konstruksi. Ini memang beberapa proyek yang bisa operasi sebagian," kata dia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/12).
Berdasarkan data KPPIP, realisasi hingga bulan lalu meningkat signifikan dibandingkan realisasi pada Desember 2018 sebesar 2.899 MW. Padahal, pada November 2017 realisasi program ini hanya 998 MW dan 706 MW pada Desember 2016.
Dia menjelaskan saat ini masih ada 21.824,8 MW dalam tahap konstruksi, 6.877,6 MW sudah selesai Power Purchase Agreement (PPA) namun belum financial close, 829 MW dalam tahap pengadaan, serta 734 MW dalam tahap perencanaan.
Sementara itu, nilai investasi yang sudah beroperasi mencapai Rp137 triliun. Sedangkan yang masih dalam konstruksi mencapai Rp589 triliun, sudah PPA namun belum financial close Rp186 triliun, tahap pendanaan adalah Rp22 triliun, dan tahap perencanaan adalah Rp19,8 triliun.
"Tercapainya proyek IPP dengan total kapasitas 14.050 MW ke tahap financial close di tahun 2016-2019 dengan total investasi USD28,1 Miliar. Peningkatan enam kali lipat dibandingkan periode 2010-2015," tutupnya.
Sebagai informasi, proyek 35.000 MW merupakan salah satu PSN yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 2018. Ada 223 proyek dan 3 program termasuk dalam proyek strategis nasional. Angka ini adalah revisi dari Perpres 58/2017 yang mencakup 245 proyek dan 2 program.
Tahun ini sudah ada 30 proyek strategis nasional yang diselesaikan dengan total nilai investasi Rp165,3 triliun. Secara kumulatif, dari 2016 hingga Desember 2019 ada 92 proyek strategis nasional yang diselesaikan dengan investasi Rp467,4 triliun.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)