Viu Gandeng IKJ Bawa Karya Indonesia ke Panggung Global
Country Manager Viu Indonesia, Varun Mehta mengatakan, Viu berkomitmen terhadap visinya untuk memberikan investasi di industri kreatif lokal.
Viu, layanan video OTT, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lnstitut Kesenian Jakarta (IKJ) guna memajukan industri perfilman Indonesia. Kerja sama ini mencakup sejumlah program inisiatif Viu Indonesia, termasuk Viu Pitching Forum dan Viu Shorts!.
Country Manager Viu Indonesia, Varun Mehta mengatakan, Viu berkomitmen terhadap visinya untuk memberikan investasi di industri kreatif lokal.
-
Apa yang menandakan kebangkitan industri film Indonesia di tahun 2000? Petualangan Sherina menjadi film yang menandakan bangkitnya industri film indonesia. Film ini diproduksi oleh Miles Film di tahun 2000. Bahkan, film ini bisa dibilang mendapatkan penonton dalam jumlah yang fantastis, yaitu 350 ribu orang!
-
Apa peran strategis dari SKKNI Perfilman dalam meningkatkan kualitas industri perfilman Indonesia? SKKNI Perfilman memiliki peran strategis dalam merancang program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Ini dimaksudkan agar pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di industri film dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
-
Bisnis apa yang dijalankan Lesti dan Billar di bidang ekonomi kreatif? Salah satu bisnis utama Lesti & Rizky Billar adalah Leslar Entertainment, sebuah perusahaan di bidang ekonomi kreatif yang mengelola kanal YouTube yang sangat populer dengan jumlah pelanggan yang besar.
-
Siapa yang menilai Ganjar paham industri kreatif? Anang yang merupakan anggota relawan ExtravaGanjar menilai yang disampaikan Ganjar sangat pas dengan aspirasi pelaku industri kreatif Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa yang membuat film bicara pertama di Indonesia? Tahun 1931, The Teng Chun muncul denga "Cina Motion Pictures" yang membuat film bicara pertama dengan judul 'Boenga Roos dari Tjikembang'.
"Sejarah panjang IKJ dalam menciptakan sineas bertalenta menjadikan kolaborasi ini sebagai bukti komitmen tersebut. Bersama-sama, Viu dan IKJ, bersemangat untuk membawa sineas dan hasil karya Indonesia ke panggung globaI," kata dia, di Kampus IKJ, Jakarta, Rabu (6/3).
Dia menjelaskan, nota kesepahaman antara Viu dan IKJ memberikan kesempatan bagi siswa IKJ untuk bekerja magang dalam proses produksi Viu Originals. Kesempatan juga diberikan bagi Tim pengajar IKJ untuk memberikan kontribusi sebagai salah satu mentor di program Viu Shorts!, sebuah lokakarya fllm untuk remaja sekolah menengah atas di kota-kota kabupaten dan kotamadya di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Tim pengajar IKJ juga memberikan kontribusi sebagai salah satu juri dan mentor dalam program Viu Pitching Forum 2019, sebuah program fasilitasi untuk mengembangkan dan membiayai ide cerita untuk film dan film seri oleh pembuat film Indonesia, untuk diproduksi sebagai Viu Originals.
"Kesempatan bagi siswa tingkat akhir IKJ untuk menampilkan karya akhir terbaik mereka di platform Viu selama satu bulan, setelah proses penayangan bersama oleh Viu dan IKJ," ungkapnya.
Viu juga akan menjalankan program beasiswa senilai Rp 500 juta. Beasiswa diberikan kepada siswa berprestasi di bidang Sinematografi. Beasiswa ini memungkinkan siswa yang dipilih untuk belajar di IKJ selama empat tahun.
"Kesempatan bagi alumni dan tim pengajar IKJ untuk dapat menyampaikan ide cerita mereka langsung di hadapan tim Viu Originals, melalui program Viu Pitching Friday," imbuhnya.
Sementara Rektor IKJ, Seno Gumira Ajidarma mengapresiasi kolaborasi dengan Viu. IKJ sangat menghargai keseriusan Viu, sebagai perusahaan global yang berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem perfilman nasional. "lnisiatif yang dijalankan Viu sesuai dengan komitmen kami kepada dunia film. Semoga kolaborasi ini dapat memajukan industri film di Indonesia, hari ini maupun di masa depan," kata Seno.
Kolaborasi dengan IKJ adalah salah satu dari sekian banyak inisiatif yang dilakukan Viu Indonesia untuk membuktikan komitmennya dalam mendorong terbentuknya ekosistem perfilman Indonesia.
Sejak kehadirannya di Indonesia, Viu telah menjadi wadah bagi sineas untuk memamerkan hasil karya mereka. Melalui Viu Pitching Forum dan Viu Shorts!, yang telah diadakan di 32 kota di Indonesia sejak 2018, Viu telah membantu ratusan sineas lokal untuk mendapatkan bimbingan, akses kepada permodalan, dan akses kepada wadah penayangan hasi karya anak bangsa di panggung global.
Dua film Viu Originals sebagai pemenang dati Vnu Pitching Forum 2018, berjudul 'Halustik' dan 'Knock Out Girl', telah diproduksi dan ditayangkan di 16 negara di seluruh dunia. Selain itu, konten Original VIU Indonesia telah memenangkan enam penghargaan nasional dan internasional melalui ajang Asian LSF Award 2018 dan Asian Academy Awards 2018.
Di tahun 2019, Wu akan terus mendomng pertumbuhan ekosistem industri perfilman Indonesia melalui wadah Wu dan berbagai inisiatif Viu Indonesia yaitu Viu Pitching Forum dan Viu Shorts!
Baca juga:
Edukasi Jadi Kunci Perangi Peredaran Film Bajakan di Indonesia
Kapal Api Gandeng Bekraf Beri Wadah Anak Muda Berinovasi
Mendaur Ulang Kaleng Bekas Jadi Media Lukis
Kerajinan Berbahan Koran Bekas Karya Ibu-Ibu Ini Tembus Pasar Ekspor
Para Tokoh Jawa Barat Serukan Optimisme, Jangan Mudah Bertengkar karena Hal Sepele
Kembangkan Industri Kreatif, Pemerintah Siapkan Dana Abadi di 2020