Wapres JK: Selama 4 Tahun, Jokowi Tidak Pernah Otoriter
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengisahkan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, selama 4 tahun bersama Jokowi, dia mengaku tidak pernah melihat sikap otoriter dari kepemimpinan Jokowi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengisahkan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, selama 4 tahun bersama Jokowi, dia mengaku tidak pernah melihat sikap otoriter dari kepemimpinan Jokowi.
"Tapi saya jamin pengalaman 4 tahun dengan Jokowi, beliau tidak kepikiran otoriternya," kata JK saat menjadi pembicara di CNBC Economic Outlook 2019, di Jakarta, Kamis (28/2).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi saat tiba di GWK? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Namun, dengan sikap kepemimpinan Jokowi yang tidak ingin berkuasa sendiri kadang-kadang justru membuat dirinya kerepotan. Sebab, hampir dalam satu minggu, kurang lebih 5 kali dilakukan rapat tentang pengambilan keputusan atau kebijakan.
"Yang repot kita apa saja dirapatkan. Sampah saja dirapatkan, rapat dua-tiga kali, apalagi soal pertumbuhan. Kadang-kadang Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) sibuk mencatat sampai lupa," klakar JK yang kemudian disambut tawa oleh para hadirin.
"Ini kadang-kadang 5 kali seminggu, tapi sekarang tidak karena beliau sering keluar daerah jadi aman-aman saja kita sekarang agak santai," tambah JK.
JK pun membandingkan gaya kepemimpinan yang dilakukan pada zaman Pak Soeharto waktu itu. Dia mengatakan, sikap otoriter yang dilakukan pada masa itu, pengambilan keputusan atau rapat hanya dilakukan dalam waktu satu bulan sekali.
Akan tetapi JK menekankan, sikap kepemimpinan yang dilakukan oleh Jokowi justru belajar dari masa lalu. Sebab, berkaca pada zaman Pak Soeharto dengan sikap otoriternya justru mengancam pemerintahannya sendiri.
"Apa sebenernya berdasarkan sejarah, kita kenapa Soeharto jatuh, kenapa Venuzuela tidak kepastian perang saudara, karena pemerintahannya otoriter dan nepotisme, otoriter Pak Harto 30 tahun, kemudian ekonomi banyak dikuasai orang terbatas. Maka jatuhlah Pak Harto," jelasnya.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Saya dan Rakyat Indonesia Bangga Atas Prestasi Timnas U-22
Presiden Jokowi Janji Bangun 1.000 Balai Latihan Kerja Komunitas di Pesantren
Jokowi ke Masyarakat: Pinjaman KUR Harus Dibayar, Diangsur Secara Disiplin
5 Candaan Jokowi dan Menteri Ekonominya, Bikin yang Dengar Tertawa Terbahak-bahak
Sambangi Pesantren di Tasikmalaya, Jokowi Cek Penyaluran KUR untuk Petani & Peternak