Wapres Jusuf Kalla: Rupiah anjlok, bukan masalah
Anjloknya Rupiah bakal membuat sektor keuangan stabil karena ekspor terdorong naik dan membaiknya neraca perdagangan.
Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla tetap tenang meski kondisi nilai tukar mata uang Rupiah anjlok sejak beberapa hari terakhir. Bahkan sempat hampir menyentuh level Rp 13.000 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat, keterpurukan Rupiah tak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan. Dalam pandangan JK, keterpurukan Rupiah bakal menguntungkan Indonesia. "Ini justru peluang, bukan masalah," papar Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/12).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
Peluang yang dimaksud JK adalah, anjloknya Rupiah bakal membuat sektor keuangan lebih stabil. Sebab, menguatnya dolar Amerika Serikat berimbas positif bagi ekspor Indonesia yang belakangan lesu.
Bila ekspor meningkat, otomatis berdampak pada stabilitas neraca perdagangan. "Ekspor naik, menyebabkan nanti beberapa bulan yang akan datang defisit perdagangan akan lebih baik," kata JK.
Kondisi ini juga diyakini bakal membawa dampak positif terhadap pengelolaan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Upaya kenaikan BBM awal tahun depan akan kelihatan hasilnya karena ekonomi stabil," imbuh JK.
peluang lain bisa datang dari investasi. Menurut JK, arus investasi bakal semakin deras masuk Indonesia. "Investasi lebih cepat karena diukur mereka investasi di Indonesia lebih murah. Investasi akan memungkinkan bergerak lebih baik," papar JK.