WTO Perkirakan Perdagangan Global Turun 9,2 persen di 2020
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan perdagangan barang secara global diperkirakan akan turun 9,2 persen pada 2020 akibat pandemi covid-19, namun akan diikuti oleh kenaikan 7,2 persen pada 2021. Angka ini menurun dari prediksi sebelumnya sebesar 13-32 persen pada April lalu.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan perdagangan barang secara global diperkirakan akan turun 9,2 persen pada 2020 akibat pandemi covid-19, namun akan diikuti oleh kenaikan 7,2 persen pada 2021. Angka ini menurun dari prediksi sebelumnya sebesar 13-32 persen pada April lalu.
"Perdagangan dunia menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali dari penurunan mendalam yang disebabkan covid-19. Kinerja perdagangan yang kuat pada Juni dan Juli telah membawa beberapa tanda optimisme untuk pertumbuhan perdagangan secara keseluruhan pada 2020," jelas ekonom WTO dalam siaran pers, dikutip Antara, Rabu (7/10).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa tujuan utama pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan perwakilan negara anggota OECD? Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto menjelaskan tentang manfaat Indonesia bergabung dengan OECD? 'Institusi dan pembuat kebijakan di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari proses keanggotaan OECD dalam hal memperkuat penyusunan kebijakan berbasis bukti dan analisis, khususnya pada reformasi lingkungan, sosial dan tata kelola. Selain itu kebijakan nasional Indonesia akan mampu beradaptasi dengan perubahan struktural yang ada, seperti dekarbonisasi, digitalisasi, teknologi, dan masalah demografi,' ungkap Menko Airlangga.
-
Kapan pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan perwakilan negara anggota OECD? Bertempat di Park Hyatt Hotel Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia, pada Kamis (24/8).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Namun demikian, perkiraan terbaru WTO untuk tahun depan lebih pesimis daripada perkiraan sebelumnya yaitu pertumbuhan 21,3 persen, meninggalkan perdagangan barang jauh di bawah tren pra-pandemi, pada 2021. WTO memperingatkan setiap pemulihan dapat terganggu oleh dampak pandemi yang sedang berlangsung.
Wakil Direktur Jenderal WTO Yi Xiaozhun mengatakan, dampak perdagangan dari krisis telah berbeda secara dramatis di seluruh kawasan, dengan penurunan yang relatif moderat dalam volume perdagangan di Asia dan kontraksi yang lebih kuat di Eropa dan Amerika Utara.
Ekonom senior WTO Coleman Nee menjelaskan bahwa China mendukung perdagangan di kawasan (Asia) dan permintaan impor China menopang perdagangan intra-regional, serta membantu memberikan kontribusi terhadap permintaan global.
Meskipun penurunan perdagangan selama pandemi covid-19 serupa besarnya dengan krisis keuangan global 2008-09, konteks ekonominya sangat berbeda, kata para ekonom WTO menekankan. Volume perdagangan barang dagangan dunia diperkirakan hanya akan turun sekitar dua kali lipat dari PDB dunia, daripada enam kali lipat selama keruntuhan 2009.
"Kontraksi dalam PDB telah jauh lebih kuat dalam resesi saat ini, sementara penurunan perdagangan lebih moderat," kata mereka.
Baca juga:
Mendag Agus Paparkan 8 Strategi Genjot Ekspor di Tengah Pandemi
Menkes Terawan Ungkap Sebab RI Masih Bergantung Impor untuk Penanganan Corona
Permintaan Ekspor Tinggi, Harga Janda Bolong Capai Ratusan Juta
Menko Luhut: Pandemi Memaksa Kita Melahirkan Teknologi agar Tak Tergantung Impor
Ekspor Batik Indonesia Meroket di Tengah Pandemi
Siapkan Uji Standard, Kemenperin Ingin Produk HPTL Bisa Tembus Pasar Ekspor