Alasan Tengku Dewi Berani Cerai dengan Andrew Andika: Aku Nggak Sepenuhnya Bergantung Uang Sama Dia
Tengku Dewi menjelaskan alasan kuat di balik keputusan bercerai dari Andrew Andika, meskipun mereka memiliki dua anak yang masih kecil.
Hingga kini, Tengku Dewi dan Andrew Andika masih terlibat dalam proses perceraian. Dewi telah mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama setelah mendapati bahwa suaminya diduga berselingkuh. Dalam sebuah wawancara, Tengku Dewi menjelaskan alasan mengapa dia memilih untuk bercerai dari Andrew Andika, meskipun mereka memiliki dua anak yang masih kecil, termasuk si bungsu yang masih berstatus newborn.
Dia menyatakan bahwa dia tidak khawatir mengenai masalah keuangan untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan kedua anaknya.
"Aku nggak bergantung uang sepenuhnya sama dia," ujarnya, seperti yang dikutip dari Instagram Lambegosip pada Selasa (19/11/2024).
Dewi juga menambahkan, "Mungkin ini pelajaran juga buat istri-istri yang benar-benar ngandelin 100 persen ke suaminya, mungkin kalau aku di posisi itu aku nggak berani (bercerai) karena aku takut kan harus biayai anak-anak. Akhirnya apa? Aku menormalisasi apa yang dia lakuin," jelasnya.
Pengalaman Hidupnya Dapat Jadi Pelajaran
Tengku Dewi berharap bahwa pengalaman hidupnya dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi wanita lain, agar tidak menganggap normal perilaku buruk pasangan hanya karena terikat masalah keuangan. "Jadi untungnya aku sudah prepare buat itu. Aku mau nunjukin kalau misalnya memang kita sudah nggak cocok, jangan cuma gara-gara kita bergantung sama seseorang terus akhirnya kita memendam, menormalisasi kelakuan yang bikin kita sakit," tuturnya.
Dia menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan ketergantungan finansial menghalangi keputusan untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat. Dengan kata lain, wanita harus berani mengambil langkah untuk memperbaiki keadaan dan tidak terjebak dalam situasi yang menyakitkan hanya karena rasa takut kehilangan dukungan finansial dari pasangan mereka.
Terkurung
Tengku Dewi mengungkapkan bahwa terdapat banyak wanita di luar sana yang terjebak dalam hubungan pernikahan yang tidak sehat. Ia menjelaskan, "Karena banyak juga aku dapat DM, 'Kak aku pengin banget kayak kakak, tapi aku nggak bisa, anak aku siapa yang biayain?' Kan kasihan ya, maksudnya berarti kan dia harus menormalisasi hal yang dia tidak inginkan, cuma dipendam." Pernyataan ini menunjukkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh para wanita tersebut, di mana mereka merasa tertekan untuk mempertahankan kondisi yang sebenarnya tidak diinginkan.
Dalam konteks ini, banyak wanita merasa terpaksa untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak baik demi anak-anak mereka. Hal ini menciptakan dilema emosional yang mendalam, di mana mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang menyakitkan. Tengku Dewi menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan perasaan dan keinginan pribadi, meskipun ada tanggung jawab sebagai orang tua. Dengan demikian, ia berharap agar lebih banyak wanita berani untuk mencari jalan keluar dari situasi yang merugikan mereka.
Warganet Berikan Tanggapan
Warganet menunjukkan kesepakatan dengan pernyataan Tengku Dewi. Salah satu netizen menegaskan, "Wanita emang udh wajib punya duit sendiri sih, walaupun udh bersuami juga," yang menunjukkan pentingnya kemandirian finansial bagi perempuan. Selain itu, seorang warganet lainnya menambahkan, "Wajib bgt perempuan itu punya penghasilan sendiri, jangan ngandelin laki laki yang belum tentu selamanya sama kita," menekankan bahwa ketergantungan pada pasangan dapat berisiko.
Lebih lanjut, ada juga komentar yang mengungkapkan pandangan tentang hubungan yang tidak sehat. "Bergantung atau gak ya harus cerai klo emg udah gak bisa dipertahankan.. bertahan bkn krn kebergantungan ekonomi ya guys rejeki dah ada yg ngatur," ujar warganet lain, menunjukkan bahwa keputusan untuk bertahan dalam sebuah hubungan seharusnya tidak hanya didasarkan pada aspek ekonomi. Ini mencerminkan pandangan bahwa setiap individu, terutama perempuan, perlu memiliki kemandirian agar dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup mereka.