Jessica Iskandar Peluk Erat Foto Mendiang Ayahnya Hardy Iskandar saat Prosesi Kremasi, Vincent Verhaag Setia Menemani
Jenazah Hardy Iskandar ayah dari Jessica Iskandar, telah menjalani proses kremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Januari 2025.
Jenazah Hardy Iskandar ayah Jessica Iskandar, menjalani prosesi kremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat pada Rabu (1/1). Acara tersebut berlangsung dengan khidmat, dihadiri keluarga besar serta banyak pelayat yang berkumpul di rumah duka sebelum jenazah dibawa ke ruang kremasi.
Jessica Iskandar bersama suaminya, Vincent Verhaag tampak sangat berduka saat mengikuti prosesi tersebut. Dalam suasana yang penuh haru, keluarga dan pelayat mengucapkan doa-doa untuk mendiang Hardy.
Setelah doa selesai, peti jenazah Hardy Iskandar dibawa ke ruang kremasi. Jessica berada di barisan paling depan sambil memegang foto ayahnya, diikuti kakaknya, Erick Iskandar, yang memberikan dukungan moral kepadanya. Sebelum peti jenazah dimasukkan ke ruang kremasi, kembali terdengar lantunan doa untuk mendiang Hardy.
Vincent Verhaag Setia Temani Jessica Iskandar
Para pelayat diberikan kesempatan terakhir untuk menaburkan bunga ke peti jenazah, yang merupakan sebuah tradisi yang menambah kedalaman rasa syahdu dalam prosesi ini. Ketika pintu ruang kremasi dibuka dan peti jenazah mulai dimasukkan, suasana haru semakin menguat.
Vincent berusaha menguatkan Jessica dengan memberikan pelukan hangat. Sementara itu, Jessica terlihat memeluk ibunya yang sedang menangis dengan penuh kesedihan, tidak mampu menahan emosinya di saat perpisahan yang menyentuh hati ini.
Meninggal Akibat Penyakit Komplikasi
Ayah dari Jessica Iskandar, Hardy Iskandar, telah berpulang pada tanggal 28 Desember yang lalu. Sebelum kepergiannya, Hardy mengalami berbagai masalah kesehatan. Mendiang bahkan sempat tidak sadarkan diri selama tiga hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Sakitnya udah banyak banget. Kebetulan papa itu dari usia 40 tahun udah banyak penyakitnya. Dimulai dari diabetes, diabetes merambat ke jantung, kolestrol, darah tinggi, stroke, terus yang baru-baru ini sakitnya tambah lagi ke ginjal, ke paru-paru, ke empedu. Sama ke stroke lagi, emang sakitnya udah lama," saat berada di rumah duka pada malam Selasa (31/12) lalu.
"Tapi tetap berusaha berobat-beronat cuma almarhum mungkin sekitar beberapa tahun terakhir sudah mengeluh gitu. Udah capek, gak kuat mau pulang. Kita sebagai keluarga, terutama anak ngelihatnya kasihan. Sakitnya luar biasa karena udah macam-macam obatnya yang diminum banyak banget. Karena terakhir-terakhir sudah gak bisa jalan," ungkapnya dengan penuh rasa duka.