Sebelum Meninggal Dunia, Ternyata Marissa Haque Sudah Pernah Bahas Soal Kematian 2 Minggu Lalu
Marissa Haque telah menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (2/10) dini hari.
Dunia hiburan Indonesia kembali berduka, kali ini datang dari keluarga Ikang Fawzi. Istri tercintanya, Marissa Haque, dilaporkan telah meninggal dunia pada Rabu (2/10) dini hari. Kehilangan ini tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para penggemar.
Marissa menghembuskan napas terakhirnya hanya dua minggu sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-62. Menariknya, dua minggu sebelumnya, tepatnya pada 19 September, ia sempat membahas tentang kematian di akun Instagram-nya. Momen tersebut seolah menjadi pertanda tak terduga yang menyentuh hati banyak orang.
Bahas Soal Kematian
Lewat akun instagram pribadinya, Marissa sempat menyinggung soal kematian tepat dua minggu sebelum meninggal dunia. Jika dibaca saat ini, isinya begitu bikin merinding.
"Urusan berpulang tak perlu harus menunggu tua atau sakit bukan? Kita tidak pernah tahu, tidak pernah tahu.Malam hening, tetap berjuang dalam tenang sampai Allah SWT memanggil kita pulang," kata Marissa akhir bulan September lalu.
Pada bulan Agustus lalu, ia mengalami diare yang cukup parah disertai demam tinggi. Namun, setelah pulih, semangatnya kembali bangkit. Ia pun melanjutkan aktivitasnya dengan mengunjungi berbagai tempat menarik, mulai dari Malang hingga Banyuwangi.
Hidup yang Damai
Pada bulan Juli 2024, Marissa dengan tulus menyampaikan harapannya untuk menjalani kehidupan yang damai di penghujung usianya. Ia menginginkan kematian yang tenang, proses hisab yang mudah dan cepat di akhirat, serta berharap dapat segera memasuki surga al-Jannah.
Keinginan Marissa akhirnya menjadi kenyataan. Ia pergi dengan tenang, tanpa harus merasakan sakit sebelumnya. Dalam perjalanan umrah pada 28 April 2024, Marissa pernah mengungkapkan harapannya untuk mendahului Ikang Fawzi. Tak disangka, harapan itu pun terwujud. Suatu perjalanan yang penuh makna berakhir dengan cara yang tak terduga.
Marissa beberapa kali mengangkat tema kematian, terutama mengenai usia 62 tahun. Dia bahkan menyebutkan kisah Imam Bukhari, yang juga menghembuskan napas terakhirnya di usia yang sama. Hal ini seolah mengingatkan kita akan makna kehidupan dan batas waktu yang dimiliki setiap individu.