Vidi Aldiano Akan Berhenti Kemoterapi Setelah 5 Tahun Lawan Kanker, Takut Efeknya Makin Parah
Vidi menyatakan bahwa awal tahun ini merupakan salah satu masa yang sangat menantang baginya.

Vidi Aldiano menyatakan bahwa ia mungkin akan menghentikan kemoterapi setelah lima tahun berjuang melawan kanker. Dalam sebuah video di akun TikTok-nya, ia membagikan perasaannya mengenai perjalanan panjang melawan penyakit ini.
"Hai semuanya, ini Vidi dan selamat datang di online jurnal saya. Sudah lama banget gue nggak bikin online jurnal karena beberapa bulan terakhir ini jujur. Gue nggak tau mau update apa tentang kesehatan gue ke kalian," kata Vidi dalam video yang dikutip pada Kamis (13/2/2025).
Dalam penjelasannya, Vidi mengungkapkan bahwa ia mengalami banyak hari yang baik, tetapi juga tidak sedikit hari-hari sulit dalam perjalanannya sebagai seorang pejuang kanker.
Ia menegaskan bahwa tahun 2025 menandai lima tahun perjuangannya melawan kanker, sebuah perjalanan yang penuh tantangan baik secara fisik maupun mental.
"Berarti kan ini udah menandakan bahwa gue sudah 5 tahun lebih ya menjadi cancer fighter. At the same time, sebenernya gue bersyukur sekali Tuhan masih memberikan waktu gitu untuk gue bisa terus berjuang. Tapi di satu sisi juga sudah 5 tahun juga. Ini perjuangan belum berakhir gitu, jadi kadang-kadang mental juga kena," jelasnya.
Masa yang Paling Sulit
Vidi juga menyatakan bahwa awal tahun ini merupakan masa yang cukup menantang baginya. Di depan publik, ia mungkin terlihat bahagia, namun sebenarnya ia menghadapi banyak konflik batin.
"Ya walaupun temen-temen mungkin ngeliat gue orangnya hahahihi segala macem, to be honest, it's not always hahahi di dalam sini (perasaannya) gitu," ungkap Vidi.
Perasaan yang dialami Vidi tidak selalu sejalan dengan penampilannya. Meskipun ia berusaha menunjukkan sikap ceria, ada banyak hal yang ia sembunyikan dari pandangan orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa seringkali, apa yang terlihat di luar tidak mencerminkan apa yang terjadi di dalam hati seseorang. Vidi berusaha untuk tetap positif meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi.
Vidi mengungkapkan bahwa keputusan untuk menghentikan kemoterapi perlu mempertimbangkan dampak samping dari perawatan yang telah dijalani dalam waktu yang cukup lama.
"Jadi 2025 ini ada kemungkinan gue juga udah harus stop kemo gue, karena it's been too long, dan kalaupun gue lanjutkan mungkin akan ada side effects yang lebih parah di badan gue," jelasnya.
Dalam pertimbangannya, Vidi menyadari bahwa melanjutkan perawatan kemoterapi dapat membawa risiko yang lebih besar bagi kesehatan. Ia merasa perlu untuk mengambil langkah yang bijak demi kesejahteraannya di masa depan.
Kekhawatiran yang Menghantuinya
Vidi menyadari bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang sederhana. Ia mengakui bahwa banyak pikiran dan kekhawatiran yang menghantuinya.
"Jadi itu salah satu yang bikin gue kepikiran juga. Terlalu banyak what if, what if yang muncul di kepala gue," ungkapnya. Hal ini menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ia pikul dalam mengambil langkah tersebut.
Dalam proses berpikirnya, Vidi terus-menerus dihadapkan pada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Rasa cemas ini tentu membuatnya semakin sulit untuk menentukan pilihan yang tepat. Ia merasakan tekanan yang cukup besar, yang membuatnya merasa bingung dan tidak yakin dengan langkah yang harus diambil selanjutnya.