Profil
Bahtiar Effendy
Bahtiar Effendy, nama pakar dan pengamat politik serta religi kelahiran Ambarawa ini sudah menjelajah dunia internasional sejak beberapa dekade lalu hingga profil diunggah. Pemegang dua gelar tingkat Master untuk Kajian Asia Tenggara dan Ilmu politik ini juga dikenal sudah lebih dahulu aktif dalam kalangan akademik.
Lahir pada 1958 silam, sosoknya merupakan 'campuran' unik antara ilmu pengetahuan dan religi. Sempat menempuh pendidikan tingkat menengah di Columbia, negara bagian Montana, Effendi juga lulusan institusi religi, Pesantren Pabelan di Jawa Tengah. Dan komposisi unik ini terus berlanjut hingga pendidikan tingkat sarjana: Effendi adalah Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta sekaligus pemegang Ph.D Ilmu Politik dari Ohio State university.
Dengan latar belakang ini, tak heran kiprah kepakaran Bachtiar Effendi juga merambah dua bidang tersebut, politik serta religi. Beberapa tahun lalu, anggota American Political Science Association sekaligus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ini menanggapi maraknya fenomenon teror berbasis agama. Tidak ada studi konklusif, menurut pakar sekaligus tokoh organisasi Islam Muhammadiyah ini, bahwa agama bisa menjadi motivasi bagi para pelaku teror.
Terkait carut-marut kondisi politik-religi di Indonesia, lagi-lagi pengamat sekaligus penulis lebih dari 15 buku ini menyayangkan elite bangsa yang justru melupakan pengamalan dasar negara sendiri. Karenanya, sosialisasi Pancasila juga harusnya lebih tertuju pada para penyelenggara bangsa terkait banyaknya produk Undang-undang dan peraturan yang tidak sesuai dengan landasan ideologis Indonesia. Karena itu juga, anggota aktif Asosiasi Ilmu Politik Indonesia ini menyatakan semua pihak tidak perlu heran jika kondisi negeri ini tampak berantakan. Bisa jadi ungkapan 'sudah dari sananya' tepat digunakan merefleksikan analisis kritis Guru Besar Ilmu politik UIN Jakarta ini.
Hingga profil diunggah, Bahtiar Effendy masih tercatat aktif menyumbang berbagai ide dan analisis kritis untuk memperbaiki kondisi perpolitikan dan keagamaan Indonesia. Setidaknya, sekitar 2011 lalu, Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tengah menyiapkan penerbitan dua buku terkait kondisi politik Islam pasca pemerintahan Soeharto dan seputar kinerja, sejarah dan eksistensi politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib