Profil
Bobby Gafur S. Umar
Pada usianya yang masih tergolong muda, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar terbilang sukses dan cerdas dalam kariernya sebagai profesional. Dia berhasil melewati beberapa kali krisis yang menerpa Grup Bakrie. Kesuksesan PT Bakrie & Brothers Tbk tak bisa lepas dari campur tangan Bobby.
Pria yang hobi bermain gitar ini bergabung dengan Bakrie & Brothers pada 1995 sebagai assistant to chairman. Bobby mampu mengembalikan keluarga Bakrie sebagai pemilik mayoritas setelah saham mereka tinggal 2,5 persen dalam restrukturisasi utang saat krisis Asia. Bobby juga membawa Bakrie & Brothers yang awalnya beraset Rp 5,2 triliun menjadi perusahaan investasi global dengan aset Rp 31,7 triliun tahun 2010.
Ketangguhannya dalam mengelola perusahaan Bakrie tak selamanya mulus. Meski pernah melalui kesulitan dia selalu menanamkan sikap optimis pada seluruh karyawannya. Bagi Bobby, lebih baik memiliki lima orang yang selalu optimistis meski kadang salah, ketimbang 10 orang pesimistis tapi selalu benar. Buat dia, kesalahan itu tidak masalah asal dilakukan perbaikan. Dia menambahkan jika seseorang takut dan sibuk dengan urusan masa lalu, kita tidak akan bisa maju. Itulah optimisme yang selalu ada di Bakrie. Kalau tidak, maka Bakrie & Brothers tidak akan seperti ini.
Walau menjabat sebagai CEO, bukan berarti Bobby bisa berbuat seenaknya. Dia menganggap karyawannya sebagai tim. Terkadang dia menempatkan diri di depan, namun tetap berusaha berjalan di samping mereka sebagai bagian dari tim. Itulah bagian dari manajemen tim Bobby yang selalu dikerjakan.
Bobby juga mengagumi sosok John F, Kennedy. Menurutnya, Kennedy muda namun menjadi pemimpin negara besar. Meskipun mati muda, tapi memiliki visi yang luar biasa. Sebagai profesional, dia memiliki angan membuat Bakrie & Brothers menjadi perusahaan yang digemari investor asing dan domestik. Dari sisi karier, Bobby ingin menjadi one of the best CEO di Indonesia. Usianya belum terlalu tua, sehingga dia masih punya waktu untuk mencapai semua keinginannya.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic