Profil
Budi Sudarsono
Budi Sudarsono adalah seorang pemain sepak bola andalan tim nasional (timnas) Indonesia. Ia lahir di Kediri pada tanggal 19 September 1979. Gocekan maut Budi seakan menjadikan momok bagi lawan-lawannya saat bertanding di lapangan. Sempat dipanggil timnas untuk bermain di kejuaraan Piala Asia pada tahun 2004, ia berhasil menorehkan gol kemenangan saat bertanding melawan Qatar.
Budi mengawali karirnya di Persebaya pada musim 1999/2000. Selama satu musim di sana kemudian Budi menjajal Persija. Sama seperti klub sebelumnya, setelah setahun merumput bersama Persija, dia pindah ke Deltras Sidoarjo.
Dari Deltras dia kembali ke Persija pada musim berikutnya. Setelah itu ia ditarik Persik Kediri sebelum berangkat ke Malaysia bergabung dengan Polis Di Raja Malaysia (PDRM) dan kembali ke klub lamanya di tanah air, Persik Kediri.
Ada berbagai julukan yang diberikan kepada Budi Sudarsono, seperti “budi gol” maupun si “ular phyton”. Hal tersebut tidak terlepas dari gaya permainan yang ia peragakan. Ia seorang “striker” (penyerang) yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun. Terkadang faktor emosi membuatnya hilang kendali. Peluang yang matang sekalipun kadang tidak dapat diselesaikan menjadi gol.
Meski mampu tampil gemilang di Liga Super Malaysia, karir Budi di sana tidak panjang. Ia hanya dikontrak selama empat bulan di klub milik Kepolisian Negeri Jiran itu dan kembali merapat ke klub lamanya Persik Kediri. Walau telah 31 kali tampil bersama timnas Indonesia, baik di pertandingan resmi maupun ujicoba internasional, Budi baru mencetak lima gol. Salah satu golnya yang paling berkesan adalah di ajang Piala Asia 2004 ke gawang Qatar dan membuat Indonesia menang 2-1.