17 Hewan Tangguh yang Dapat Beradaptasi di Lingkungannya dengan Mudah
Makhluk hidup perlu beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Berikut hewan yang mampu beradaptasi dengan mudah, yuk simak!
Makhluk hidup perlu beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Berikut hewan yang mampu beradaptasi dengan mudah, yuk simak!
17 Hewan Tangguh yang Dapat Beradaptasi di Lingkungannya dengan Mudah
Di dunia hewan, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan seringkali menjadi kunci kelangsungan hidup berbagai spesies.
Beberapa hewan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan mereka.
Proses adaptasi ini tidak hanya meliputi perubahan fisik, tetapi juga perubahan perilaku dan kebiasaan yang memungkinkan hewan-hewan ini untuk menghadapi tantangan yang ada.
Berikut adalah daftar 17 hewan yang dikenal karena kemampuan adaptasinya yang luar biasa.
-
Mengapa gagak mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan? Kecerdasan ini membuat gagak mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari hutan hingga perkotaan.
-
Siapa saja hewan yang bisa hidup berkelompok? Meskipun ada beberapa spesies yang hidup dalam kelompok, namun tidak semua buaya demikian.
-
Bagaimana Homo sapiens beradaptasi dengan lingkungan? Homo sapiens selama hidup ratusan ribu tahun lalu telah berhasil beradaptasi dengan beragam lingkungan, mulai dari gurun yang panas hingga hutan lebat, serta kutub yang beku.
-
Bagaimana belalang beradaptasi? Belalang merupakan jenis serangga yang bisa melompat cukup tinggi namun tidak dapat terbang, meskipun tubuhnya dilengkapi dengan sayap. Belalang adalah serangga yang sudah ada sejak 240 juta tahun lalu di bumi ini. Mereka sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
-
Bagaimana dinosaurus beradaptasi dengan perubahan lingkungan? Endotermi memungkinkan dinosaurus tumbuh lebih cepat, menghasilkan lebih banyak keturunan, dan mempertahankan aktivitas fisik lebih lama, membantu mereka bertahan hidup melalui perubahan lingkungan.
1. Kambing Gunung
Kambing lain menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjelajahi semak-semak di dataran, sementara kambing gunung menghadapi tantangan mendaki gunung.
Kambing gunung secara khusus beradaptasi dengan lingkungan pegunungannya, membuatnya menjadi ahli pendaki di antara hewan-hewan lainnya.
Kambing ini dilengkapi dengan kuku yang kokoh untuk mencengkeram erat lereng batu di habitat alaminya, sehingga mencegah tergelincir.
Kakinya juga dilengkapi dengan otot yang kuat untuk membantu menyeimbangkan tubuh saat berlari di lereng yang curam.
2. Burung Kolibri
Burung kolibri adalah salah satu dari jenis burung terkecil, tetapi ukurannya yang kecil memungkinkannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan tempat ia hidup.
Lidahnya yang panjang membantu burung kolibri menyedot nektar dari dalam bunga. Otot sayapnya memungkinkannya mengepakkan sayap hingga 200 kali per detik dan melakukan gerakan cepat serta kecil dalam berbagai arah.
Selain itu, burung kolibri dapat mencapai kecepatan hingga 60 mph saat terjun, memungkinkannya untuk menangkap serangga dengan cepat dan juga untuk menghindari predator.
3. Sigung
Sigung umumnya menyemprotkan cairan berbau tidak sedap dari kelenjar di dekat pangkal ekornya untuk melindungi diri dari predator.
Cairan kental berwarna kekuningan ini dapat membuat predator mengalami kebutaan, sehingga memberi waktu sigung untuk melarikan diri.
Sigung juga dilengkapi dengan cakar yang memudahkan mereka menggali makanan dan membuat sarang untuk berlindung dari pemangsa.
Selain itu, pola bulu hitam dan putih mereka berfungsi sebagai peringatan kepada predator untuk menjauh.
4. Cheetah
Cheetah adalah hewan paling cepat di darat yang tak tertandingi, berkat tubuhnya yang dirancang khusus untuk lari cepat.
Kucing ini memiliki tubuh yang ringan relatif terhadap tingginya, memungkinkannya untuk mencapai kecepatan tinggi dan mencapai 65 mph dalam waktu tiga detik.
Selain itu, cheetah memiliki kaki yang panjang, kepala kecil, dan tulang punggung yang fleksibel, sehingga membuatnya aerodinamis saat mengejar mangsa.
Meskipun demikian, hatinya tidak mampu mempertahankan kecepatan tinggi dalam jangka waktu yang lama, itulah sebabnya mengapa sprint mereka jarang melebihi jarak 600 yard.
5. Burung Hantu
Burung hantu sering dikaitkan dengan kebijaksanaan, namun sedikit yang menyadari bahwa mereka juga ahli dalam berburu karena sayapnya yang hampir tidak memiliki suara saat terbang. Seperti burung lainnya, burung hantu hidup di hutan.
Burung hantu menggunakan indera pendengaran luar biasanya untuk berburu, sehingga mampu mendeteksi mangsa dari jarak lebih dari 100 yard dalam kegelapan total.
Burung hantu memiliki kemampuan untuk memutar lehernya sampai 270 derajat dan bulu-bulu yang memungkinkannya untuk bersembunyi di lingkungan sekitarnya.
6. Gajah Afrika
Habitat alami gajah Afrika terletak di sabana, dan gajah ini memiliki banyak adaptasi yang membantu kelangsungan hidupnya di lingkungan tersebut.
Salah satunya adalah kemampuan gajah untuk mengatasi panasnya sabana dengan telinga besar yang membantu dalam pendinginan tubuh. Kulitnya yang keriput juga membantu dalam mengatur suhu tubuh.
Belalai gajah adalah alat multifungsi yang dapat mencapai makanan di pohon, mengambil dan menyedot air, serta mengantarkannya ke mulutnya. Ukuran tubuh gajah dan gadingnya yang besar berperan dalam menjaga gajah dari serangan predator.
7. Burung Pelatuk
Burung pelatuk menggunakan paruhnya yang berbentuk pahat untuk mematuk dan mengebor batang pohon guna mencari makanan atau tempat bersarang yang sesuai.
Paruh burung pelatuk memiliki kemampuan untuk menembus kulit kayu pohon saat mereka mematuk.
Selain itu, sel-sel di ujung paruhnya dapat regenerasi dengan cepat untuk mencegah kerusakan.
Burung ini juga dilengkapi dengan lidah panjang yang melilit otaknya, berfungsi sebagai peredam kejut.
Selain itu, bulu ekornya membantu menjaga keseimbangan saat mereka mengebor batang pohon.
8. Buaya
Buaya adalah reptil yang telah mengalami evolusi selama bertahun-tahun untuk dapat hidup baik di darat maupun di air.
Buaya dapat menyelam dan tetap berada di bawah air selama lebih dari satu jam saat mencari makanan, menghindari predator, beristirahat, dan berinteraksi sosial.
Buaya memiliki sekitar 60 gigi dengan gigitan yang kuat, yang membantu dalam berburu mangsa besar seperti zebra baik di dalam air maupun di tepi pantai.
Kemampuan berenangnya serta kemampuan untuk tetap lama di bawah air memungkinkan buaya untuk menangkap dan menenggelamkan mangsanya.
19. Macan Tutul Salju
Sebagaimana namanya, macan tutul salju hidup di lingkungan yang dingin. Mereka telah beradaptasi dengan lingkungannya dengan mengembangkan bulu tebal yang membantu menjaga suhu tubuhnya di iklim yang dingin.
Pola tubuh yang berbintik-bintik dan warna bulunya membantu macan ini menyatu dengan lingkungan sekitar, sehingga sulit bagi mangsa untuk menyadari kehadiran mereka.
Macan tutul salju juga memiliki penglihatan yang luar biasa, memungkinkannya melihat mangsa mereka bahkan dalam cuaca buruk.
10. Serigala
Serigala biasanya hidup di lingkungan yang dingin dan memiliki banyak adaptasi untuk bertahan di habitat ini. Mereka memiliki bulu tebal yang tahan air untuk melindunginya dari suhu dingin.
Serigala memiliki cakar dengan bantalan berdaging yang membantunya agar tidak terpeleset. Jari-jari kakinya yang lebar membantu menopang berat tubuh serigala, memberikan stabilitas saat berjalan atau berlari di atas salju.
Gigi taring serigala sangat kuat untuk menusuk kulit hewan dan merobek daging. Gigi belakang serigala juga dirancang untuk meremukkan tulang dengan mudah.
11. Jerapah
Jerapah hidup di padang rumput sabana Afrika dan memakan daun dari pohon akasia. Dengan leher yang panjang, jerapah dapat mencapai dedaunan di bagian atas pohon.
Lidah jerapah yang kasar membantu mereka mengunyah daun tanpa tersakiti oleh duri-duri akasia.
Kelebihan leher panjangnya adalah jerapah dapat mendeteksi predator dari jarak jauh dan melarikan diri sebelum predator mendekat.
Selain itu, pola bintik-bintik pada kulit jerapah membantunya menyamar di lingkungan mereka, sehingga sulit bagi predator untuk melihat mereka dengan jelas.
12. Bunglon
Bunglon adalah salah satu hewan yang memiliki kemampuan unik untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dengan mengubah warna kulitnya.
Kemampuan ini memungkinkan bunglon untuk sulit terlihat oleh predator dan mangsa karena dapat menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungannya.
Bunglon dilengkapi dengan lidah panjang dan lengket yang membantu dalam menangkap serangga dari jarak beberapa inci.
Selain itu, bola matanya dapat berputar lebih dari 360 derajat, memungkinkannya untuk memperoleh pandangan yang lengkap tentang lingkungan sekitarnya.
13. Singa
Singa memiliki berbagai adaptasi yang meningkatkan kemampuannya sebagai pemangsa utama di hutan.
Singa dilengkapi dengan otot kuat, gigi taring yang tajam, dan cakar yang dapat ditarik, memungkinkannya untuk menaklukkan mangsa.
Mereka adalah hewan sosial yang berburu secara berkelompok, yang meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mendapatkan makanan.
Warna tubuhnya yang kecoklatan membantu mereka menyamar di tengah rerumputan tinggi sabana, mempersulit mangsa untuk melihat mereka saat sedang berburu.
14. Penguin
Penguin adalah burung yang tidak mampu terbang dan sebagian besar menghuni Antartika.
Namun, beberapa spesies juga dapat ditemukan di daerah yang lebih hangat, terutama di belahan bumi selatan.
Penguin telah mengembangkan berbagai adaptasi untuk bertahan di lingkungan yang keras di Antartika.
Penguin dilengkapi dengan sirip yang memungkinkan mereka berenang dan menyelam untuk menangkap ikan.
Kemampuan berenang ini juga bermanfaat untuk menghindari predator seperti hiu.
15. Unta
Unta dijuluki sebagai kapal gurun karena adaptasinya yang memungkinkannya bertahan hidup di iklim gurun yang sangat ekstrem.
Punuk yang ada di punggungnya berisi lemak yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya dalam kondisi panas dan dingin.
Lemak ini juga berfungsi sebagai cadangan energi, memungkinkan unta bertahan hidup untuk berjam-jam tanpa makanan.
Unta mengurangi ekskresinya dengan cara tidak berkeringat dan menghasilkan feses yang kering serta urin yang kental.
Selain itu, unta menggunakan hidungnya sebagai alat untuk mengurangi kelembaban.
16. Ular Derik
Ular derik berasal dari Amerika dan umumnya hidup di daerah kering seperti gurun. Kehidupan di habitat gurun menantang karena suhu yang tinggi dan kekurangan makanan, namun ular derik telah beradaptasi dengan kondisi ini.
Ular derik dilengkapi dengan sensor termal di depan matanya, yang memungkinkan mereka merasakan panas yang dipancarkan oleh mangsanya, terutama hewan pengerat.
Ular ini memiliki bisa yang dapat membuat mangsanya lumpuh, mempermudah dalam berburu dengan efisien. Bisa tersebut juga berfungsi sebagai pertahanan untuk melumpuhkan dan melarikan diri dari predator.
17. Elang
Elang hidup di daerah yang jauh dari perairan seperti teluk, pantai, danau, dan sungai, dengan jarak beberapa mil. Kemampuan penglihatan tajam elang memungkinkannya beradaptasi dengan lingkungan ini.
Elang dilengkapi dengan cakar kuat untuk menangkap dan membawa mangsa ke sarangnya serta memberi makan anak-anaknya. Elang mampu terbang pada ketinggian lebih dari 10.000 kaki dan melayang di udara dalam waktu lama dengan memanfaatkan arus udara panas alami dan angin.
Elang juga memiliki sayap yang lebar sehingga dapat terbang tanpa perlu sering mengayuh, yang membantu menghemat energi saat mencari mangsa.