Bukan Termasuk Jenis Kambing, Kenapa Hewan Ini Disebut Kambing Gunung?
Kambing gunung berbeda dengan kambing biasa, apa ketistimewaannya?



Pernah dengar kambing gunung? Hewan ini punya ciri-ciri seperti kambing, tapi ukurannya lebih besar. Bulunya tebal dan warnanya putih. Namun, tahukah kamu jika hewan ini ternyata tidak termasuk jenis kambing?
Asli dari Pegunungan Rocky Amerika Utara
Kambing gunung menyukai daerah terjal, bertebing dan penuh bebatuan. Hewan ini bisa hidup di ketinggian 4.000 meter atau 13.000 kaki.


Bisa Berumur Sampai 15 Tahun
Di alam liar, kambing gunung bisa hidup 12-15 tahun. Sementara di penangkaran, umurnya bisa mencapai 16-20 tahun. Adapun bobotnya bisa mencapai 45-140kg.

Bukan Jenis Kambing
Walau bentuknya seperti kambing, nyatanya kambing gunung punya kekerabatan lebih dekat dengan kijang, rusa, dan sapi.

Hewan ini hanya bisa dijumpai di ketinggian hingga 13.000 kaki. Tujuannya agar terhindar dari pemangsa.
Kambing gunung betina cenderung lebih agresif dalam melindungi wilayah dan makanannya. Saat kawin, betina dan pejantan bisa menyerang satu sama lain. Tanduknya yang tajam bikin hewan ini bisa berbahaya bagi manusia.

Tanduk kambing gunung akan terlihat ketika usianya di atas 2 tahun. Di tanduknya ada lingkaran atau cincin di mana setiap satu lingkaran mewakili satu tahun.

Usianya BIsa Diukur dari Tanduknya
Punya Dua Lapis Bulu
Bulu lapisan dalam teksturnya lebih lembut dan fungsinya untuk menjaga tubuh tetap hangat. Bulu lapisan luar lebih tebal dan panjang yang fungsinya untuk melindungi diri dari terpaan angin, hujan dan salju. Saat musim semi bulu lapisan luar tersebut akan rontok.
Jago Banget Panjat Tebing
Kambing gunung punya tapak kaki elastis seperti karet yang dapat menghisap bila tertekan beban. Jari kaki menyebar saat menapak, sehingga bisa mencengkeram sangat kuat di permukaan terjal. Hewan ini juga jago meloncat dari tebing ke tebing, sampai gelantungan di pinggir tebing.
