Apakah Mengonsumsi Air Es Bisa Menyebabkan Perut Buncit? Ini Penjelasan Ahli
Salah satu penyebab mengapa air es dianggap dapat membuat perut buncit adalah keyakinan bahwa minuman dingin tersebut memengaruhi proses pembakaran kalori.

Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi air es dapat menyebabkan perut buncit, terutama setelah makan. Mitos ini sering beredar di kalangan masyarakat, namun apakah hal tersebut benar?
Sebagian orang meyakini bahwa minum air dingin dapat memperlambat proses pencernaan, yang pada akhirnya menyebabkan penumpukan lemak di area perut. Namun, penyebab perut buncit sebenarnya jauh lebih kompleks daripada sekadar suhu air yang diminum.
Jadi, apakah benar bahwa minum air es dapat memengaruhi penampilan perut kita? Untuk memberikan penjelasan yang lebih ilmiah, kita akan menguraikan beberapa faktor yang berperan dalam kondisi perut buncit, serta bagaimana pengaruh air dingin dalam proses tersebut.
Mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Selasa (25/3/2025).
Apakah Air Dingin dapat Memperlambat Proses Pencernaan?
Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi air es dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat perut terasa lebih penuh. Namun, para ahli menjelaskan bahwa suhu air tidak memberikan dampak signifikan terhadap pencernaan.
Proses pencernaan akan tetap berlangsung dengan normal, meskipun air yang diminum dalam keadaan dingin. Meskipun demikian, jika air es dikonsumsi dalam jumlah yang besar secara bersamaan, hal ini bisa membuat perut terasa lebih penuh akibat penambahan volume cairan yang cukup banyak.
Akan tetapi, ini bukanlah penyebab utama terjadinya perut buncit. Sebaliknya, penyebab perut buncit lebih sering terkait dengan pola makan yang tidak sehat. Faktor-faktor seperti makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap penumpukan lemak di area perut.
Oleh karena itu, meskipun air es memberikan sensasi kesegaran, ia tidak secara langsung menyebabkan perut buncit.
Perbedaan Kalori Air Es

Air es sering dianggap sebagai penyebab perut buncit karena keyakinan bahwa ia mempengaruhi proses pembakaran kalori. Namun, perlu dicatat bahwa baik air es maupun air hangat tidak mengandung kalori sama sekali.
Kalori diperoleh dari makanan dan minuman yang memiliki kandungan energi, seperti gula atau sirup yang biasanya ditambahkan ke dalam air. Ketika air es dicampur dengan gula atau sirup, barulah terjadi penumpukan kalori yang bisa berkontribusi pada perut buncit.
Oleh karena itu, air es yang dikonsumsi dalam bentuk murni tetap aman dan tidak akan menyebabkan peningkatan berat badan. Sebaliknya, air putih, meskipun dalam keadaan dingin, justru dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mendukung proses pembakaran lemak.
Proses ini dikenal dengan sebutan lipolisis, di mana tubuh membakar lemak untuk menghasilkan energi. Dengan demikian, mengonsumsi air putih, termasuk yang dingin, dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan jenis air yang dikonsumsi dapat mempengaruhi metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
Penyebab Lain yang Dapat Membuat Perut Menjadi Buncit
Penyebab utama perut buncit tidak hanya disebabkan oleh apa yang kita konsumsi, tetapi lebih kepada keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik yang dilakukan.
Ketika kalori yang kita konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang dibakar melalui aktivitas, hal ini akan mengakibatkan penumpukan lemak, khususnya di area perut.
Selain itu, faktor metabolisme juga memiliki pengaruh yang signifikan. Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh cenderung menurun, yang dapat mempermudah terjadinya penumpukan lemak, terutama pada wanita setelah mengalami menopause.
Metabolisme yang melambat membuat tubuh lebih cenderung menyimpan lemak di bagian perut. Oleh karena itu, jika Anda merasa perut Anda mulai buncit, ada baiknya untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain selain hanya konsumsi air dingin, seperti pola makan dan kebiasaan hidup yang dijalani.
Minum Air Dingin dapat Membantu Menurunkan Berat Badan
Berbeda dengan pandangan umum yang menyatakan bahwa air dingin dapat menyebabkan perut buncit, faktanya adalah air putih justru dapat mendukung proses penurunan berat badan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi air, terutama dalam suhu dingin, dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta mempercepat pembakaran lemak.
Peningkatan metabolisme ini, yang dikenal dengan istilah lipolisis, memungkinkan tubuh untuk membakar lebih banyak lemak sebagai sumber energi.
Dengan demikian, air dingin yang murni dapat memberikan kontribusi positif terhadap penurunan berat badan jika dikonsumsi secara tepat.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat tersebut, penting untuk mengonsumsinya tanpa tambahan gula atau bahan lain yang dapat meningkatkan jumlah kalori.
Konsumsi air es berpengaruh pada kesehatan pencernaan
Beberapa orang mungkin merasa cemas mengenai dampak negatif dari mengonsumsi air es.
Namun, jika tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya, mengonsumsi air dingin tidak akan menimbulkan bahaya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Nyeri Perut: Jika kamu merasakan nyeri perut setelah meminum air es, kemungkinan penyebabnya bukanlah air es itu sendiri, melainkan faktor lain seperti infeksi saluran pencernaan atau masalah pencernaan lainnya. Dalam kasus ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
- Dehidrasi: Mengonsumsi air es tidak akan membuat tubuh merasa haus terus-menerus. Sebaliknya, air dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh, terutama saat cuaca panas.
- Pembekuan di Otak: Ini adalah sebuah mitos. Mengonsumsi air dingin tidak akan menyebabkan pembekuan di otak. Tubuh kita memiliki sistem untuk mengatur suhu dan menjaga kesehatan organ-organ vital.
People also ask
1. Apakah semua orang merasakan kembung setelah minum air es?
Tidak semua orang mengalami kembung setelah mengonsumsi air es. Sensasi kembung ini dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya, tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi sistem pencernaan.
2. Apakah minum air es bisa menyebabkan batu ginjal?
Hingga saat ini, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa mengonsumsi air es dapat memicu pembentukan batu ginjal. Sebaliknya, penyebab utama batu ginjal lebih berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat dan kurangnya asupan cairan yang cukup.
3. Apakah ada risiko kesehatan lain dari minum air es?
Secara umum, mengonsumsi air es tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
4. Berapa banyak air yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari?
Rata-rata, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 8 gelas air setiap hari. Namun, jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan individu, aktivitas fisik, dan kondisi cuaca.