Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Pembagian Masker Gratis Diberi Obat Bius

CEK FAKTA: Hoaks Pembagian Masker Gratis Diberi Obat Bius Masker kesehatan. ©2020 Merdeka.com/klikdokter.com

Merdeka.com - Beredar informasi di jejaring pesan WhatsApp tentang pembagian masker secara gratis atas nama pemerintah yang mengandung obat bius.

Modus tersebut diklaim agar masyarakat yang menerima masker pingsan sehingga oknum tersebut merampok.

Berikut narasinya:

Orang lain juga bertanya?

Mohon diinformasikan ke teman. Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!! Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !! Sekarang ada yang baru sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". (Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. (Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata

Waspada waspadalah sama siapapun yg kita belum mengenali nya,, harus hati hati.

hoaks pembagian masker gratis diberi obat bius©2020 Merdeka.com/ Kominfo

Penelusuran

Berdasarkan penelusuran Cek Fakta Merdeka.com terkait informasi pembagian masker yang sudah diberi obat bius, menemukan artikel Kompas.com berjudul "Awas Hoaks Pembagian Masker Gratis Mengandung Obat Bius"

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan berantai yang meresahkan masyarakat kembali beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Kali ini, pesan tersebut menginformasikan tentang pembagian masker gratis yang mengandung obat bius selama pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah membuat masyarakat tak sadar sehingga oknum tersebut dapat merampok rumah-rumah masyarakat.

Berikut isi pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp tersebut:

"Mohon diinformasikan ke teman, saudara, keluarga, dan kenalan Anda. Baru saja mendapat pesan, sebuah peringatan. Sekarang ada yang baru sedang terjadi, orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan, 'Ini ada pembagian masker dari pemerintah'. Hal itu tidak benar."

"Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto atau dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda, sebagai laporan kalau masker sudah sampai alamat, masker yang sudah diberi bius, lalu mereka merampok."

"Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati. Setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata. Waspada, waspadalah sama siapapun yang kita belum mengenalinya, harus hati-hati."

Menanggapi beredarnya pesan singkat itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.

"Itu informasinya hoaks," kata Yusri saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).Yusri pun mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

Selain itu dikutip dari Republika, Polisi menegaskan, bahwa informasi itu adalah berita bohong atau hoaks.

"Iya, itu informasinya hoaks," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (7/5).

Isi pesan berantai itu cukup meresahkan masyarakat. Sebab, informasi yang menyebar itu menyebut, masker gratis yang diberikan sudah diberi obat bius. Kemudian, saat korban pingsan, orang yang membagikan masker itu akan melakukan perampokan.

Meski demikan, Yusri meminta masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan berbagai informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Kesimpulan

Informasi terkait pembagian masker secara gratis yang sudah diberi obat bius tidak benar atau hoaks.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus meminta masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi beredar yang belum diketahui kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Cek Fakta: BPJS Beri Bantuan Rp150 Juta Dana Kesehatan Hubungi Kontak Ini buat Isi Biodata Diri
Cek Fakta: BPJS Beri Bantuan Rp150 Juta Dana Kesehatan Hubungi Kontak Ini buat Isi Biodata Diri

Kemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun

Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Pendataan BPS Tidak Menawarkan Uang, Waspada Penipuan!
CEK FAKTA: Pendataan BPS Tidak Menawarkan Uang, Waspada Penipuan!

Pastikan berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Selengkapnya
Waspada Modus Penipuan Nonaktif BPJS Kesehatan
Waspada Modus Penipuan Nonaktif BPJS Kesehatan

Masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI
CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI

CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing

Diklaim obat pelangsing yang dipromosikan Menkes mampu turunkan berat badan tanpa efek samping.

Baca Selengkapnya
Waspada Link Penipuan Pembagian BLT El Nino Rp400.000 dari Kemensos, Jangan Asal Klik
Waspada Link Penipuan Pembagian BLT El Nino Rp400.000 dari Kemensos, Jangan Asal Klik

Beredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000

Baca Selengkapnya
Geger Warga Cianjur Meninggal Usai Pengobatan Gratis Calon Bupati, Begini Kata Dinkes
Geger Warga Cianjur Meninggal Usai Pengobatan Gratis Calon Bupati, Begini Kata Dinkes

Geger seorang warga Kecamatan Naringgul, Yohani, diduga meninggal dunia setelah mendapat pengobatan gratis yang digelar pasangan calon nomor urut 2 Wahyu-Ramzy

Baca Selengkapnya
Waspada Promo Ramadan Berhadiah Rumah hingga Alphard Catut Nama BNI, Jangan Sampai Tertipu
Waspada Promo Ramadan Berhadiah Rumah hingga Alphard Catut Nama BNI, Jangan Sampai Tertipu

Beredar klaim BNI menawarkan promo ramadan berhadiah rumah hingga mobil mewah

Baca Selengkapnya