CEK FAKTA: Hoaks, Ukraina Ancam Tak Akui Kemerdekaan RI
Merdeka.com - Beredar video di Facebook dengan narasi Ukraina mengancam akan menarik kemerdekaan Indonesia setelah menolak resolusi PBB. Video berdurasi 9 menit, menampilkan kompilkasi video cuplikan rapat PBB, dan tentara-tentara lengkap membawa senjata.
"Ngelawak !! Tolak Resolusi P.BB, Ukra1na Ancm Tarik Kemerdekaan Indonesia, Anda Siapa || Berita Terkini," narasi dalam unggahannya.
©FacebookPenelusuran
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Mengapa narasi di video itu diklaim sebagai hoaks? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang“ pada bagian depan kapal laut yang disorot.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa yang diklaim dalam video itu? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali. “PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI“ tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video. Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit membebastugaskan Kapolda Jabar akibat dari dibatalkannya sidang Pegi.
-
Kenapa narasi video tentang Prabowo dan Kaesang disebut tidak benar? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
-
Kenapa video ini disebut hoaks? KesimpulanVideo yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
Berdasarkan hasil penelusuran, dalam video tersebut tidak disebutkan sama sekali informasi terkait Ukraina yang mengancam untuk menarik kemerdekaan Indonesia. Video tersebut berisi tentang pendapat beberapa ahli terkait posisi Indonesia dalam konflik Ukraina dengan Rusia.
Narasi dalam video itu berupa kutipan-kutipan dari beberapa video. Narator dalam video tersebut membacakan narasi yang berasal dari Kompas.com berjudul "Indonesia Dinilai Tak Berpihak ke Ukraina meski Setujui Resolusi PBB, Ini Alasannya..."
Anggota Komisi I DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, tak sepakat bila Indonesia disebut memihak kepada Ukraina meski mendukung Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyesalkan agresi Rusia. Resolusi ini juga menuntut "penyelesaian dalam istilah yang paling keras atas agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina".
Sekalipun tak mengikat secara hukum, Resolusi PBB yang dikeluarkan pada Rabu (2/3/2022) meminta agar Rusia segera menghentikan penggunaan kekuatan militernya terhadap Ukraina tanpa syarat apa pun.
Menurut Irine, keputusan Indonesia mendukung Resolusi PBB merupakan wujud dukungan terhadap prinsip hukum internasional dan Piagam PBB, terutama penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Ia mengatakan, pilihan tersebut bukan berarti Indonesia membela Ukraina dan mengabaikan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
“Sikap Indonesia tersebut sudah sesuai dengan prinsip hukum internasional dan kepentingan kemanusiaan, bukan soal memihak atau ‘mengekor’ negara lain,” kata Irine, Jumat (4/3/2022).
Dalam voting Resolusi PBB soal agresi Rusia ke Ukraina, hanya Belarus, Suriah, Korea Utara, dan Eritrea yang menolaknya. Sebanyak 35 negara memilih abstain. Resolusi Majelis Umum PBB itu disetujui oleh 141 dari 181 negara yang hadir melalui voting (pemungutan suara). Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanamr, Filipina, Singapura, Thailand, dan Timor Leste termasuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menyetujui resolusi menyayangkan agresi Rusia terhadap Ukraina.
Kemudian, narator juga membacakan video berjudul "Setujui Resolusi PBB Soal Krisis Rusia-Ukraina, Indonesia Dinilai Mengekor AS". Hikmahanto mengatakan, keputusan Indonesia yang menyayangkan agresi Rusia terhadap Ukraina hanya mengekor sikap Amerika dan sekutunya. Menurut dia, Indonesia seharusnya tetap pada posisi "netral" dengan tidak menunjukkan keberpihakan.
"Dengan posisi mendukung berarti Indonesia hanya mengekor AS dan kawan-kawan. Sebagai negara yang menjalankan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif, seharusnya Indonesia menjaga jarak yang sama dalam perseteruan antara Ukraina dan Rusia," kata pakar hukum internasional, Hikmahanto Juwana
Narasi selanjutnya berisi Pendapat pakar hukum internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah yang dimuat Detik.com, berjudul "Hanya Indonesia yang Dinilai Mampu Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina."
Rezasyah mengatakan, Indonesia harus bisa menjadi negara yang berdiri 'di tengah-tengah' Rusia dan Ukraina, yang 'kaya' dengan ide-ide untuk mengakhiri peperangan antara Rusia dengan Ukraina.
"Di tengah juga harus kaya dengan ide. Nggak bisa mengatakan diam di tengah-tengah, tapi angin berhembus kencang dari depan, belakang, kiri dan kanan," kata Rezasyah.
"Indonesia harus punya ide, bagaimana solusinya. Karena sekarang hanya Indonesia yang bisa diharapkan, bisa memberikan jalan tengah, ataupun jalan yang bisa mengakhiri tanpa adanya keruwetan lebih lanjut," tuturnya menambahkan.
Kesimpulan
Video Ukraina ancam menarik kemerdekaan Indonesia adalah tidak benar. Faktanya tidak ada narasi yang menyebutkan Ukraina akan menarik kemerdekaan Indonesia setelah menolak resolusi PBB. Video itu berisi pendapat dari beberapa ahli terkait posisi Indonesia dalam konflik Ukraina dengan Rusia.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/04/06450071/indonesia-dinilai-tak-berpihak-ke-ukraina-meski-setujui-resolusi-pbb-ini?page=all#page2https://nasional.kompas.com/read/2022/03/03/17070291/setujui-resolusi-pbb-soal-krisis-rusia-ukraina-indonesia-dinilai-mengekor-as?page=allhttps://news.detik.com/berita/d-5958072/hanya-indonesia-yang-dinilai-mampu-akhiri-invasi-rusia-ke-ukrainahttps://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/03/11/192205682/hoaks-ukraina-ancam-menarik-kemerdekaan-indonesia?page=all#page2 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun tiga tersangka WNA itu, yakni dua berasal dari Ukraina dan satu WNA asal Rusia
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Singapura, pada Sabtu (1/6/2024).
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan pentingnya untuk menghentikan perang baik di Ukraina maupun di Palestina
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca Selengkapnya