CEK FAKTA: Tidak Benar, Ulat Membunuh Seseorang di India
Merdeka.com - Unggahan di media sosial menginformasikan tentang ulat warna-warni yang sengatannya diklaim menyebabkan kematian dua orang di lahan pertanian di India.
Unggahan tersebut menampilkan foto-foto dari orang-orang yang berbaring tidak sadarkan diri di lapangan dan gambar-gambar ulat hijau terang yang runcing.
"Serangga yang sengatnya bisa langsung membunuh orang telah menyerang ladang," demikian bunyi unggahan Facebook berbahasa Hindi yang dibagikan pada 19 September.
-
Siapa yang terkena dampak gigitan ular di India? Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Siapa yang digigit ular? Seorang anak berusia tujuh tahun dari Gilbert, Arizona, Amerika Serikat, hampir kehilangan kakinya akibat gigitan ular derik. Allie Brasfield, yang merupakan siswa kelas dua SD, harus menunggu selama 30 jam sebelum menerima perawatan yang tepat untuk luka gigitannya.
-
Siapa yang menemukan ulat ini? Tim ilmuwan dari Pusat Internasional Fisiologi dan Ekologi Serangga telah menemukan larva ulat besar Kenya, yang ternyata mampu mengunyah polistirena atau styrofoam, dan memiliki bakteri di usus mereka yang bisa membantu memecah bahan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
Penelusuran
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian gambar terbalik menemukan salah satu foto seorang pria tergeletak di tanah. Faktanya, seorang pria dan seorang anak laki-laki tewas tersambar petir, bukan disengat ulat di Karnataka, Maharashtra.
Berdasarkan akun YouTube Aadhar News berjudul "Sambaran petir membunuh ayah dan anak di Chalisgaon" diunggah pada 9 September 2022.
Petani berusia 45 tahun dan putranya yang berusia 14 tahun itu tewas tersambar petir setelah berlindung di bawah pohon saat badai petir pada 9 September, Aadhar News melaporkan.
Gambar-gambar dalam laporan Aadhar News sesuai dengan yang dibagikan dalam konteks palsu di media sosial.
Sementara itu, Ahli entomologi Dr Shashan entomologi Dr Shashank, yang menggunakan satu nama, dari Institut Penelitian Pertanian India mengidentifikasi makhluk di foto sebagai larva Limacodidae, umumnya dikenal sebagai ulat ngengat cangkir.
"Hingga saat ini, belum ada laporan bahwa mereka menyebabkan kematian pada manusia," katanya kepada AFP.
"Rambut pada larva menghasilkan bahan kimia yang mengiritasi saat disentuh dan sebagian besar spesies menyebabkan rasa sakit yang membakar dan ruam atau urtikaria."
Dia mengatakan bahwa gejala dapat berlangsung antara 15 menit dan beberapa jam.
Kesimpulan
Sengatan ulat menyebabkan kematian petani di India adalah keliru. Faktanya, foto seorang pria dan seorang anak laki-laki tewas tersambar petir, bukan disengat ulat.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=MuXlGct5SCEhttps://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32K66E6 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial soal ulat bisa membunuh manusia dalam waktu 4 jam.
Baca SelengkapnyaMedia sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaDigeshwar Rathiya, seorang pemuda dari desa Baigamar di India, meninggal setelah digigit ular berbisa katang benggala.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita asal India dikabarkan meninggal setelah hamil anak kobra? Simak faktanya.
Baca SelengkapnyaAntraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.antrachis. Biasanya, antraks menyerang hewan herbivora.
Baca SelengkapnyaViral unggahan di media sosial yang mengabarkan bahwa seorang pemuda di Pati, Jawa Tengah menjadi korban begal
Baca SelengkapnyaAwalnya saat bangun dan digigit semut, ia membunuh semut tersebut. Namun ternyata hal itu justru membuat semut-semut lain mengejarnya.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Baca SelengkapnyaSelain memiliki panjang yang fantastis, perut ular ini terlihat mengembang besar seolah baru saja menelan mangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBenarkah ada kecoa di dalam dada seorang pasien di India? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca Selengkapnya