Profil
Chatib Basri
Dr. Muhammad Chatib Basri, S.E., M.Ec. merupakan seorang peneliti, ekonom, sekaligus dosen asal Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak Juni 2012. Basri pernah juga menjabat sebagai penasihat khusus menteri keuangan, Sherpa untuk G-20, dan Deputi Menteri Keuangan untuk G-20. Saat ini, selain menjabat sebagai kepala BKPM, ia juga adalah seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, komisaris di beberapa perusahaan, dan juga konsultan di berbagai lembaga internasional.
Chatib Basri adalah seorang alumnus Universitas Indonesia. Di sana, Basri berkuliah di Fakultas Ekonomi. Setelah lulus dan mendapatkan gelar sarjana, dia bekerja menjadi peneliti di LPEM-FEUI dan juga menjadi seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pada tahun 1997, dia sempat bekerja sebagai asisten Professor Hal Hill di departemen ilmu ekonomi di Australian National University hingga tahun 2001. Sehabis itu, ia juga menjabat sebagai peneliti tamu untuk The Institute of South East Asian Studies di Singapura. Selain yang telah disebutkan di atas, Chatib Basri juga menjadi anggota dewan komisaris di beberapa perusahaan seperti PT Astra Internasional, PT Indika Energy, dan Axiata Group.
Selain bekerja, setelah Chatib Basri mendapat gelar sarjana, ia meneruskan pendidikannya di Australia National University di mana ia mendapatkan gelar Master of Economic Development. Selang lima tahun kemudian, dia mendapat gelar Ph.D. dalam bidang ekonomi dari universitas yang sama. Kini, Chatib Basri yang semasa kecilnya lebih tertarik kepada sastra daripada ekonomi, yang mungkin didapatnya dari pengaruh pamannya yang seorang sastrawan bernama Asrul Cani, menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yang jauh dari mimpinya saat kecil yaitu menjadi sastrawan.
Kini ia ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai Menteri Keuangan definitif. Ia menggantikan Agus Martowardjo yang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia. SBY memilih Chatib dengan alasan atas pendidikan, penugasan, dan pengalamannya dan bisa mengembang tugas sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Salah satu tugas Menteri Keuangan yang baru adalah menjaga dan menjalankan kebijakan fiskal yang prudent atau hati-hati demi APBN yang sehat.
Riset dan Analisa: Karnia Putri Pangestu