Profil
Dewi Fortuna Khaidir Anwar
Dewi Fortuna Khaidir Anwar, wanita kelahiran Bandung yang kini menjabat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), semenjak kecil sudah bercita-cita untuk berprofesi di bidang ilmu pengetahuan. Dinobatkan sebagai peneliti terbaik 1996 oleh LIPI, Fortuna Anwar aktif menulis berbagai isu terkait kebijakan luar negeri Indonesia, politik, keamanan wilayah ASEAN, dan hubungan sipil - militer di Indonesia.
Sepertinya sudah sangat susah mencatat kinerja dan prestasi Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia ini. Nama Fortuna Anwar sudah tercatat dalam banyak lembaga tinggi pemerintahan, baik dalam maupun luar negeri. Direktur Kegiatan dan Penelitian Habibie Centre ini sempat bertindak selaku peneliti tamu di Institute of Southeast Asian Studies, Singapura pada 1989. Nama pakar politik internasional kelahiran 1958 ini juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat PBB mengenai pelucutan senjata, anggota Kongres Amerika Serikat, dan anggota Komisi Senjata Pemusnah Masal di Stockholm, Jerman.
Tidak heran segudang pengalaman Fortuna Anwar di bidang politik dan persenjataan internasional membuat sosoknya sebagai pakar dan pemikirannya sebagai peneliti demikian disegani dan dihormati banyak pihak sebagai rujukan utama. Bahkan Wakil Presiden Indonesia, Boediono, juga sempat secara resmi menyatakan pujian dan penghargaan kepada alumnus program doktoral Monash University ini.
Selain disibukkan dengan tugas internasionalnya saat ini, Dewi Fortuna Khaidir Anwar juga meneruskan kiprahnya sebagai Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Politik. Beberapa saat lalu, Fortuna Anwar memberikan pernyataan terkait Papua yang berintikan ajakan kepada semua pihak, termasuk pemerintah, untuk tidak menganggap sepele masalah pelanggaran HAM dan persoalan diskrimasi yang tak kunjung selesai di wilayah paling timur Indonesia ini.
Riset dan analisis oleh Sony Anshar - Mochamad Nasrul Chotib