Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS akan berikan hukuman mati bagi pengedar obat bius dan opioid

AS akan berikan hukuman mati bagi pengedar obat bius dan opioid Ilustrasi obat. Shutterstock/NorGal

Merdeka.com - Pejabat Gedung Putih kemarin mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberitahukan rencananya untuk memerangi ketergantungan opioid (obat pereda nyeri). Salah satu rencananya adalah menerapkan hukuman mati bagi pengedar narkoba dan mendesak Kongres agar menguatkan undang-undang hukuman bagi para pengedar tersebut.

Selain itu, pihak Gedung Putih juga berencana untuk memotong resep obat opioid sampai sepertiganya selama tiga tahun ke depan. Caranya, dengan menjelaskan praktik yang bisa mengurangi resep opioid yang berlebihan dalam program kesehatan federal.

Rencana ini menjadi tindakan Gedung Putih yang terbaru untuk mengatasi krisis penyalahgunaan obat di AS, yang menyebabkan ribuan warga tewas akibat overdosis. Trump juga menegaskan agar AS tangguh untuk mengatasi kejadian ini.

Orang lain juga bertanya?

"Departemen Kehakiman akan mencari hukuman mati terhadap pedagang obat bius, saat sudah sesuai dengan undang-undang saat ini," kata Direktur Dewan Kebijakan Domestik Trump, Andrew Bremberg, seperti dilansir dari laman Reuters, Senin (19/3).

Namun Gedung Putih tidak memberikan contoh yang spesifik kapan waktu yang tepat untuk memutuskan hukuman mati tersebut, serta mengajukan pertanyaan lebih lanjut ke Departemen Kehakiman.

Menurut Pusat Informasi Hukuman Mati, saat ini undang-undang federal sudah mengizinkan hukuman mati dalam kasus-kasus narkoba tertentu. Termasuk pembunuhan terkait dengan pelanggaran perdagangan narkoba dan pembunuhan karena penembakan terkait narkoba.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas

Pelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati
Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati

Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba

Baca Selengkapnya
Tegas! Ultimatum Kapolda Riau untuk Bandar Narkoba: Bila Perlu Tak Bernyawa Lagi
Tegas! Ultimatum Kapolda Riau untuk Bandar Narkoba: Bila Perlu Tak Bernyawa Lagi

Dia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme

Baca Selengkapnya
Penyebab 12 Terdakwa di Pengadilan Tinggi Divonis Hukuman Mati
Penyebab 12 Terdakwa di Pengadilan Tinggi Divonis Hukuman Mati

Para hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.

Baca Selengkapnya
Singapura Hukum Gantung Tiga Penyelundup Narkoba dalam Sepekan, Tak Gubris Permohonan Grasi PBB
Singapura Hukum Gantung Tiga Penyelundup Narkoba dalam Sepekan, Tak Gubris Permohonan Grasi PBB

Pakar PBB telah meminta pihak berwenang Singapura untuk menyelamatkan terdakwa penyelundupan narkoba tersebut.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Soekarno-Hatta Bongkar Penyelundupan Kokain Dalam Patung Ikan Arwana
Bea Cukai Soekarno-Hatta Bongkar Penyelundupan Kokain Dalam Patung Ikan Arwana

Beragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Mahfud Soal Rencana Pemberian Grasi Massal Napi Narkoba: Karena Banyak Dijebak Teman dan Ulah Aparat Nakal
Mahfud Soal Rencana Pemberian Grasi Massal Napi Narkoba: Karena Banyak Dijebak Teman dan Ulah Aparat Nakal

"Kami sedang merencanakan suatu pemberian grasi massal," kata Mahfud.

Baca Selengkapnya