Dekat dengan Erdogan, Nama Mesut Ozil Disebut-Sebut dalam Pemilu Turkiye Bulan Depan

Merdeka.com - Pesepakbola berdarah Turkiye-Jerman Mesut Ozil dikabarkan akan maju dalam pemilu Turkiye bulan depan. Demikian dilaporkan kantor berita Haber7 kemarin. Meski sebelumnya Ozil disebut-sebut akan melanjutkan karirnya di dunia politik, namun kabar itu tak lama dihapus.

Dalam artikel itu nama Ozil muncul dalam daftar kandidat calon legislatif dari partai pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan yaitu AKP. Demikian menurut tabloid Jerman Bild. Namun artikel itu sudah dihapus dan nama Ozil tidak ditemukan dalam daftar kandidat calon legislatif yang dipublikasikan Haber7 dan sejumlah media Turkiye lainnya.

Ozil pensiun dari sepak bola profesional Maret lalu dengan alasan "cedera panjang" selama berbulan-bulan. Ozil lahir dan tumbuh besar di Jerman. Dia menjadi pemain tim nasional Jerman sejak 2009-2018 dan ikut meraih trofi Piala Dunia yang dimenangkan Jerman pada 2014. Ozil bermain mulai dari klub Werder Bremen hingga Real Madrid, kemudian Arsenal hingga Fenerbache sebelum akhirnya berlabuh di Basaksehir, klub yang dijuluki 'Erdogan FC' karena sangat dekat dengan sang presiden Turkiye.

Nama kejutan

Setelah pria 34 tahun itu mengumumkan gantung sepatu, media Turkiye mulai melaporkan Ozil akan maju sebagai anggota parlemen dari kampung halamannya di Zonguldak, sebelah utara Turkiye.

Erdogan ikut meramaikan rumor itu dengan menyebut ada "sejumlah nama kejutan" yang akan maju sebagai anggota parlemen dari AKP, termasuk dari dunia olah raga, kata Erdogan, seperti dilaporkan Bild.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (9/4), Ozil selama ini dikenal dekat dengan Erdogan dan bahkan Erdogan pernah menjadi sosok pengiring Ozil ketika dia menikah pada 2019. Setahun kemudian Ozil menuai kecaman di Jerman setelah dia berfoto dengan Erdogan dan akhirnya memutuskan gantung sepatu dari kompetisi internasional usai kontroversi itu.

Gempa dahsyat

Dalam pemilu yang akan berlangsung bulan depan Erdogan ingin kembali berkuasa untuk ketiga kalinya. Meski dukungan terhadapnya sempat melambung setelah peristiwa kudeta gagal pada 2016, Erdogan kini menghadapi tantangan kondisi inflasi yang melonjak dan melemahnya mata uang lira, diperparah dengan krisis ekonomi dan peristiwa gempa dahysat bulan lalu.

Dalam sejumlah survei, Erdogan bersaing ketat dengan kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu yang hanya terpaut satu digit dan koalisi pendukung Erdogan Aliansi Rakyat yang berselisih dua poin dari koalisi oposisi Aliansi Nasional.